Pemkab Waspadai Flu Burung

bandungekspres.co.id – Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Bandung Barat mewaspadai flu burung atau avian influenza yang kerap terjadi Januari hingga April, tiap tahun. Namun begitu, hingga sekarang belum terdapat laporan adanya unggas yang terjangkit virus H5N1. Sementara, adanya kejadian unggas mati disebabkan penyakit lain.

’’Awal pekan ini kami mendapat laporan kematian enam ekor ayam dan tiga ekor entog di Desa Wangunharja, Kecamatan Lembang. Kematiannya mendadak dan serentak, membuat pemiliknya khawatir terserang flu burung,” kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Hewan Disnakan Wiwin Aprianti di Ngamprah, kemarin.

Petugas dari Disnakan Kabupaten Bandung Barat yang terjun kelapangan hanya mendapati bangkai tiga ekor entog, sedangkan bangkai enam ekor ayam telah dibuang. Hasil pemeriksaan cepat atau rapid tes diketahui penyebab kematian entog bukan karena flu burung, tapi karena ’tetelo’ atau Newcastle disease. ’’Penyakit tetelo hanya menyerang pada unggas tidak menular ke manusia,” tukas Wiwin.

Meski negatif flu burung, namun Wiwin mengingatkan, resiko unggas terjangkit virus H5N1 sangatlah besar. Hal itu berkaca kepada pengalaman sejak tahun 2006 sampai 2015, bahwa siklus penyebaran flu burung selalu terjadi pada rentang waktu Januari sampai April, sementara pada Mei alami penurunan.

Wiwin mengungkapkan, pada Januari sampai April 2015 sebanyak 140 ekor itik mati akibat flu burung. Sebanyak 100 ekor itik mati di Kecamatan Batujajar, dan 40 ekor itik di Kecamatan Cipeundeuy. (drx/vil)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan