Pemkab Tambah Fasilitas Kesehatan

bandungeksprres.co.id, SOREANG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung mencatat alokasi dana pembangunan kesehatan di 2016 mencapai 24,72 persen pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2016. Hal ini jauh lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya. Pada tahun 2013, Pemerintah Kabupaten Bandung hanya menyalurkan 14,6 persen. Oleh karena itu, pembangunan sarana dan prasarana kesehatan terus meningkat setiap tahunnya.

Asisten Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Bandung Marlan SIp MSi saat membacakan Sambutan Tertulis Bupati Bandung pada Seminar Gerakan Masyarakat Sehat di Gedung KORPRI Soreang kemarin (1/12) mengatakan, sampai tahun 2016 kuantitas dan kualitas sarana prasarana ditingkatkan untuk tiga Rumah Sakit Umum Daerah. Selain itu, peningkatan juga di 58 Puskesmas, 15 Puskesmas Mampu PONED, 113 Poskesdes, 66 Puskesmas keliling dan 15 Ambulance.

Seminar tersebut menghadirkan narasumber Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (RI) Anung Sugihantono, Kepala Dinas Kesehatan dr Achmad Kustijadi MEpid dan Ketua Forum Kabupaten Bandung Sehat (FKBS) Kurnia Agustina Dadang M. Naser.

Marlan menjelaskan selain sarana dan prasarana, Pemkab Bandung juga berkomitmen meningkatkan jumlah sumberdaya manusia kesehatan dengan melaksanakan rekruitmen tenaga kesehatan. Secara rinci Marlan menyebutkan, tahun 2012 mengangkat 40 dokter umum, 25 dokter gigi, dan 50 bidan. Di tahun 2015, menambah tenaga BLUD UPTD Yankes di antaranya 31 apoteker, 31 tenaga akuntan, 31 tenaga analis.

”Sedangkan di tahun ini, perekrutan tenaga BLUD UPTD Yankes di antaranya 33 dokter umum, 15 dokter gigi, 40 tenaga bidan, 32 perawat NERS, 35 lulusan S1 Kesmas Epidemiologi dan 62 tenaga rekam medis,” sebutnya.

Pada kesempatan itu, dia menerangkan, dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan di RSUD Soreang, pada tahun 2016 ini Pemkab Bandung tengah membangun gedung baru di atas lahan 3 hektare di Desa Cingcin Kecamatan Soreang.

Pembangunan gedung baru tersebut, menurutnya didasari oleh begitu banyaknya pasen yang berobat melebihi kapasitas yang ada. Apalagi setelah adanya program Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), pasen yang datang sampai membludak. Selain itu, warga yang datang ke RSUD Soreang tidak hanya dari Kabupaten Bandung saja, warga Cianjur Selatan pun jika berobat datang ke Soreang.

”Sementara untuk anggaran membangun gedung baru ini, Kita membutuhkan biaya sekitar Rp 595 miliar. Dengan anggaran APBD Kabupaten Bandung yang terbatas, Kita berharap Pemerintah Pusat mau membantu. Data Dinkes juga mencatat Kabupaten Bandung masih membutuhkan sekitar 2.000 tempat tidur,” imbuhnya. (gun/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan