Pemisahan Kembar Siam Berhasil

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Operasi pemisahan bayi kembar siam asal kabupaten Ciamis, Gesya Ummaya Ramdani dan Gisya Bizanty Ramdani nyatanya terpaksa dipercepat. Bayi pertama, Gesya diketahui mengalami kelainan jantung.

Dengan alasan tersebut, tim dokter Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung terpaksa mengambil tindakan operasi pemisahan terhadap keduanya. Sebelumnya, tim dokter mengatakan, operasi dilaksanakan pada awal Oktober. Salah satu tim dokter penanganan bayi kembar siam dr Diki Drajat Sp BA mengatakan, operasi dimulai pada pukul 12.19. ”Proses  anastesi dan observasi pada kedua bayi dilakukan pada pukul 07.00,” ungkap Diki kepada wartawan seusai operasi, kemarin (27/9).

Dia mengatakan, proses pemisahan pada bayi tersebut tidak memakan waktu lama, yaitu 1,5 jam. Rinciannya, hanya pemisahan liver, tulang rawan dada yang berdempet dan dinding perut. Tahapan selanjutnya, kata dia, dilakukan operasi jantung bagi bayi Gesya yang mengalami kelainan jantung.

Menurut dia, anak yang memiliki kelainan jantung terpaksa harus mendapatkan penanganan khusus. Di antaranya, memberikan selang khusus di pembuluh darah yang keluar dari jantung. ”Selang tersebut berfungsi untuk meningkatkatkan kemampuan hidup bayi Gesya,” kata dia.

Disinggung kapan pemakaian selang tersebut, Diki mengatakan, pemasangan tergantung dari kondisi bayi. Jika sudah membaik, selang tersebut akan dilepas dan dilakukan operasi kedua. ”Operasi kedua untuk jantung akan dilakukan ketika umur bayi berumur 5-6 bulan,” ungkapnya.

Sementara itu, tim dokter lainnya dr Dadang Syarif Hidayat Sp A(K) menegaskan, yang paling dikhawatirkan dari tindakan pemisahan tersebut adalah kondisi pascaoperasi. ”Operasi pemisahan berhasil dilakukan. Akan tetapi, kemungkinan negatif (meninggal, Red) lainnya bisa terjadi,” ucapnya sambil menambahkan, beban adaptasi bayi berumur 2 bulan cukup berat.

Dia mengatakan, kasus bayi kembar siam masih cukup jarang. Bahkan, pihaknya mencatat kasus bayi kembar siam mencapai 1 berbanding 1 juta kasus. Pihak RSHS Bandung sendiri telah menangani tiga kasus kembar siam.

Sementara itu, dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soetomo, dr Agus Harianto Sp A(K) mengapresiasi kinerja dari para dokter yang terlibat.”Dari keberhasilan ini, pihak RSUD Soetomo menambah pengetahuan serta menambah daftar penelitian bayi kembar siam,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan