Pemerintah Harus Fokus pada Target Repatriasi

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Pemerintah diminta tetap berfokus pada pemulangan dana wajib pajak (WP) Indonesia yang berada di Singapura. Direktur Eksekutif Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) Yustinus Prastowo mengungkapkan, meski beberapa hari ini diramaikan dengan upaya Singapura yang berusaha menjegal pelaksanaan tax amnesty, pemerintah seharusnya tak perlu mengambil langkah terlalu jauh dengan menegur cabang bank Singapura di Indonesia yang mempersulit proses tax amnesty.

”Saya rasa, tidak perlu dilakukan teguran terhadap cabang bank-bank itu yang ada di Indonesia. Pemerintah atau otoritas tetap fokus saja pada apa yang menjadi tujuan awal tax amnesty. Sejauh ini, pemerintah pasti terus melakukan antisipasi semua kemungkinan yang akan terjadi,” ujarnya kepada Jawa Pos (Jabar Ekspres Group) kemarin.

Yustinus menuturkan, Singapura beralasan bahwa perbankan di negerinya harus mematuhi aturan dalam Financial Action Task Force (FATF). Sehingga bank-bank tersebut harus menyampaikan laporan apabila ada kegiatan nasabah yang mencurigakan. Alasan tersebut dianggap sebagai tameng karena Singapura terlalu khawatir, mengingat banyaknya dana WP Indonesia yang akan kembali ke negara asal.

”Kalau memang perlu untuk ditindaklanjuti, ya soal alasan FATF itu,” imbuhnya.

Dia menambahkan, penarikan dana nasabah Indonesia itu tentu dapat memengaruhi kondisi keuangan di Negeri Singa. Menurut dia, upaya WP yang mengikuti tax amnesty semestinya murni menjadi urusan Indonesia. Singapura dianggap tidak memiliki wewenang untuk mencampuri urusan tersebut. Singapura hanya berkepentingan memberikan informasi kepada Indonesia, bukan melakukan investigasi dengan alasan mekanisme FATF.

Yustinus melanjutkan, upaya pemerintah selanjutnya sebaiknya difokuskan pada upaya memperbanyak WP yang merepatriasi dana dengan tax amnesty. Mengingat, hingga kini jumlah dana repatriasi masih jauh dari harapan.

”Bagaimanapun, kita berusaha menarik uang untuk pulang ke sini. Namun, repatriasi masih rendah, itu yang harus diperbaiki. Dari sisi domestik, harus diperbaiki bagaimana supaya program tax amnesty lebih menarik bagi mereka,” ungkapnya. (dee/c11/agm)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan