Pemakaian Serum Palsu Bisa Berakibat Fatal

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Meski sebelumnya sempat membantah, akhirnya PT Bio Farma buka suara soal adanya kasus pemalsuan.

Berdasarkan catatan, adanya tiga serum PT Bio Farma yang diduplikasi dengan komposisi palsu. Di antaranya serum anti bisa ular (biosave), serum anti tetanus (biosat) dan Tuberculin PPD. Bila serum itu dipakai, maka dipastikan pengobatan tidak bekerja dengan fungsinya.

Kepala Divisi Coorporare Secretary Rahman Rustan mencontohkan, serum anti tetanus dipakai digunakan untuk seseorang yang terkena luka dan berpotensi terkena tetanus.

”Salah satu contoh, seseorang jatuh dari motor, lalu terdapat luka terbuka dan orang tersebut berpotensi terkena teranus maka akan diberi serum anti tetanus,” kata Rustan kepada wartawan saat seusai media tour PT Bio Farma, kemarin (15/7).

Terkait serum anti tetanus, kata dia, ketersediannya memang berada dari rumah sakit hingga puskesmas. Akan tetapi, keberadaan serum tidak dijual seperti vaksin. Melainkan dijual belikan ke tempat-tempat tertentu.

Begitu juga dengan pengemasan serum, tidak sama seperti vaksin. Pengamanan serum tidak menggunakan Vaccine Vial Monitor (VVM). Di dalam serum, kata dia, tetap ada nomor bet dan tanggal produksinya.

Dia memerinci, cara membedakan serum asli dan palsu cukup mudah, yaitu dengan cara dikocok. Jika terdapat busa, serum tersebut dianggap sebagai serum asli. Jika tidak terdapat busa dapat diartikan serum palsu.

Rincian lain, komposisi serum yang diproduksi Bio Farma dibuat dari kandungan plasma kuda dan lembu. Plasma tersebut dibuat sebagai antitoksin tetanus. Lalu, ditambah fenol dalam serum tersebut.

Dia mengatakan, jumlah vaksin kebutuhan di Indonesia mencapai 3,2 miliar dosis. Dari jumlah itu, sebanyak 60 persenya di-supply ke keluar negeri. Sisanya, 40 persen merupakan kebutuhan dari dalam negeri. ”Itu khusus untuk vaksinasi dasar,” ucap dia.

Mengenai adanya vaksin palsu yang terjadi pada anak-anak, pihak Bio Farma siap menyediakan dan melakukan vaksin ulang. Hal itu dilakukan sebagai bukti bahwa Bio Farma peduli terkait para korban.

Berdasarkan data yang dihimpun, vaksin yang dipalsukan saat ini yaitu Polio, DPT (tetanus) dan BCG. Ketiga vaksin terseut merupakan vaksinasi dasar yang dipergunakan untuk anak usia satu bulan hingga sembilan bulan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan