Pelantikan Ketua Golkar KBB di Rutilahu

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Pelantikan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Bandung Barat periode 2016-2020 Doddy Imran Cholid tampak berbeda seperti pada umumnya. Pelantikan dilakukan di depan rumah tidak layak huni (rutilahu) milik salah satu warga di Kampung Cihamirung, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cihampelas, Bandung Barat, kemarin (16/12).

Dalam kesempatan itu, Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang langsung melantik jajaran kepengurusan DPD Partai Golkar Bandung Barat. Menurut Dedi, pelantikan di sebuah rutilahu menjadi salah satu bentuk solidaritas kepada publik dari Partai Golkar. Hal ini juga sebagai bentuk penyelesaian malasah publik seperti kemiskinan salah satunya masih ada warga yang tinggal di rutilahu.

”Minimal satu orang menyelesaikan satu masalah. Partai harus bisa menjadi solidaritas publik. Sengaja kami lakukan pelantikan seperti ini di berbagai tempat karena masyarakat membutuhkan uluran tangan,” kata Dedi, kemarin.

Dedi memandang, Partai Golkar yang sudah lama berdiri besar oleh masyarakat. Rata-rata pemilih Golkar setia, mereka yang sudah lanjut usia. Untuk itu, dengan pelantikan di sebuah rutilahu ini sebagai bentuk kecintaan Partai Golkar kepada masyarakat.

”Harapannya terus bekerja dan tidak masuk ranah politik yang lebih dalam melainkan kita fokus pada kerja saja. Kalau satu orang bisa melakukan satu malasah, maka selama 3 tahun ada seribu masalah yang diselesaikan,” terangnya.

Diungkapkan Dedi, terpilihnya ketua yang baru ini harus dirasakan langsung oleh masyarakat Bandung Barat. Jajaran kepegurusan DPD Golkar diminta jangan diam di kantor. Melainkan bisa berkeliling dan bersilaturahmi dengan seluruh masyarakat.  ”Ketika keliling itu sambil mengajak makan dengan masyarakat. Pada saat interaksi akan diketahui masalah yang sedang dihadapi masyarakat saat ini,” ujarnya.

Disinggung soal kesiapan ketua yang baru ini untuk maju dalam Pilkada 2018, Dedi menekankan agar tetap fokus telebih dahulu pada kerja. Setelah kerja maksimal, maka akan terlihat dan terukur berdasarkan survey.

”Sejauh ini belum ada dan kita fokus kerja dulu. Nanti juga masyarakat akan memilih siapa yang memang sudah bekerja,” tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan