Pelaku dan Distributor Saling Kenal

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Produksi Vaksin yang ada di Indonesia ternyata diprosuksi langsung oleh PT Bio Farma. Tidak terkecuali untuk pihak pemerintah dan swasta.

Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Lucyati, pemesan vaksin untuk keperluan nasional khususnya pemerintahan diambil oleh kementerian kesehatan.

”Untuk pemesanan vaksin diambil alih oleh pemerintah pusat. Hal itu menjaga agar di tiap daerah dan provinsi nggak parebut istilahnya,” kata Alma ditemui di kantornya, belum lama ini.

Dia mengatakan, untuk membuat vaksin dibutuhkan waktu yang cukup lama. Mulai dari ambil bibit dan diproduksi, membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun. Untuk pemesanan tahun ini, bisa dipasok tiga tahun kemudian.

Dengan adanya kasus vaksin palsu, pihaknya sangat kecewa dan bahkan mencederai pemerintah pusat guna menyelenggarakan vaksin untuk seluruh warga Indonesia. Untuk menuntaskan kasus tersebut, pihaknya sangat berkeinginan pihak kepolisian bisa mengejar distributor dan pembeli vaksin palsu.

Menurut dia, adanya peredaran vaksin palsu khususnya di Jawa Barat disebabkan karena unsur percaya. Dia menyangkal jika pembeli dan distributor tersebut tidak saling mengenal. ”Ini nggak masuk akal, ini pasti unsur perteman satu sama lainnya,” ungkapnya.

Dia menjelaskan, dinas kesehatan merupakan pengguna dan jalurnya sudah jelas. pihaknya sangat menakuti jika masyarakat tidak mau melakukan vaksinasi. Padahal pihak pemerintah terutama provinsi jawa barat telah perupaya keras untuk meningkatkan vaksinasi untuk masyarakat.

Jawa Barat sendiri saat ini vaksinasi mencapai 95 persen. Di mana jumlah masyarakat yang wajib mendapatkan vaksin dasar di antaranya bayi, ibu hamil dan siswa sekolah dasar satu hingga tiga. Di Jawa Barat sekitar 874.540 orang, lalu ibu hamil 975.780 orang, siswa SD sekitar 838.153 orang dan 1.565.411 orang.

Sedangkan jumlah vaksin selama 2016, kata dia, tercatat BCG 249 ribu dosis vaksin, campak 500 ribu dosis vaksin, polio 590 ribu dosis, IVP 250 dosis vaksin, DPT HB 1 juta dosis vaksin, HB PID, 880 ribu dosis vaksin, TT sebanyak 330 ribu dosis, campak sekitar 100 ribu vaksin, DT 100 ribu dosis vaksin dan Td sekitar 200 ribu dosis vaksin. Lalu penerimaan Jawa Barat pada bulan mencapai BCG 30 ribu dosis vaksin, DPT 250 ribu dosis vaksin, polio mencapai 60 ribu dosis vaksin dan campak 90 ribu dosis vaksin. (nit/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan