Pasar Butuh Kepastian, 80 Persen Inovasi Wirausaha Tak Terserap

bandungekspres.co.id, Bandung – Pelaku startup bisnis mengakui inovasi produk tak selalu bisa diterima pasar. Malah, sekitar 70-80 persen inovasi produk wirausaha itu tidak terserap pasar.

”Inovasi produk itu tidak selamanya dibutuhkan. Pasar justru hanya menyerap produk sesuai kebutuhan dan keinginan,” kata pemenang program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2015 Harry Mawardi itu saat diskusi tentang Peran Perbankan Mendorong Wirausahawan Baru, kemarin (23/11).

Menurutnya, bantuan dari pemerintahan pun relatif tidak membantu perkembangan entrepreneurship. Sebab, sokongan tersebut relatif rumit proses administrasinya. Meski demikian, aspek permodalan yang kerap menjadi halangan seseorang menjadi wirausahawan kini bisa teratasi.

Owner Manggala Bambu yang bergerak di bidang usaha home decoration ini menegaskan, selain dari lembaga perbankan akses permodalan kini bisa melalui sistem crowd-funding. Pesatnya pengumpulan dana ini bisa menjadi alternatif permodalan.

Lain halnya dengan yang diangkapkan pemenang WMM 2009 Muhammad Satrianugraha. Pria yang akrab disapa Hanung ini mangaku saat ini perkembangan wirausahawan atau startup bisnis relatif lebih mudah. Pada masanya, kata dia, informasi tak mudah diakses seperti saat sekarang. Pesatnya teknologi informasi melalui internet bida menghapus barrier antara perbankan dan para startup bisnis.

”Bank Mandiri bukan cuma memberikan akses permodalan. Bank ini pun memberikan binaan dan pelatihan yang dibutuhkan para startup bisnis,” ujar pemilik Stranough Guitar Technology itu.

Hanung merupakan seorang wirausahawan asal Bandung yang sukses mengembangkan hobi menjadi sebuah usaha yang sukses. Produk hasil kreasi menembus pasar mancanegara. Produk gitar buatannya merambah hingga Singapura, Tokyo, Hongkong, Sydney, Turki, Frankfurt, New York, dan Belanda.

Mengenai program WMM, Officer Business Development Bank Mandiri Regioan VI Jawa 1 Puspa Ayu Wulandari mengatakan program ini digelar sejak 2007. Khusus tahun ini, pendaftar menurun dari tahun sebelumnya.

”Biasanya, pendaftar program Wirausaha Muda Mandiri ini bisa mencapai ribuan. Tapi, tahun ini hingga November ini baru ada sekitar 500 pendaftar secara nasional. Karenanya kita terus gencar melakukan sosialisasi ke berbagai kampus perguruan tinggi,” kata Puspa.

Dia menuturkan, sejak 2007 gelaran WMM ini telah memberikan pembinaan dan pengembangan bisnis kepada lebih dari 25 ribu wirausaha muda dari seluruh Indonesia melalui kegiatan workshop, coaching, promosi, pemasaran, hingga pembiayaan. Bank Mandiri menjalin sinergi dengan seluruh stakeholder terkait mulai dari pemerintah, lembaga pendidikan, lembaga keagamaan dan LSM, praktisi bisnis, korporasi serta investor dalam pengembangan ajang ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan