Pabrik Terbakar, Istri Dewan Pingsan

bandungekspres.co.id, CIMAHI – Pabrik keripik milik anggota DPRD Kota Cimahi, Kanda Kurniawan ludes terbakar sekira pukul 04.30 WIB, kemarin (29/11).  Akibat kejadian itu, dia menderita kerugian hingga Rp600 juta.

”Kami hanya bisa pasrah menerima musibah kebakaran ini. Karena apa hendak dikata semuanya harus terjadi,” ujar Kanda Kurniawan saat ditemui di kediamannya di Jalan Kademangan, RW 06 Kelurahan Setiamanah Kecamatan Cimahi Tengah, kemarin.

“Jika dihitung dari jumlah bahan baku dan keripik yang siap diedarkan, kami taksir kerugian akibat kebakaran ini sekitar Rp 600 juta,” imbuhnya.

Diceritakan, saat kejadian si jago merah melalap dua bangunan pabrik keripik miliknya itu, dia masih tidur sehabis pulang dari luar kota mengikuti kegiatan badan legislasi. Baru sekejap melepaskan lelah, tiba-tiba dikagetkan dengan suara ribut di sekitar rumahnya.  ”Waktu saya tersadar, ternyata ruang produksi pembuatan keripik milik kami sudah menyala. Sejumlah warga berusaha untuk memadamkan api, tetapi api cepat membesar, dalam hitungan sekitar 15 menit api terus membesar, yang pertama saya lakukan yaitu menyelamatkan anak pertama saya ke rumah milik kaka di seberang rumah. Melihat kejadian tersebut isteri saya pun pingsan,” katanya.

Saat api membesar ratusan warga hanya bisa menonton dua bangunannya ludes dilalap si jago merah, warga dan  keluarganya tidak bisa berbuat banyak melihat kobaran api yang makin membesar. Tak berapa lama kemudian,  tiga mobil pemadam kebakaran dari Damkar Kota Cimahi tiba di lokasi.

”Saat datang tiga mobil Damkar Kota Cimahi  dan satu unit milik Damkar Kabupaten Bandung Barat, baru kami sedikit lega. Sekitar setengah jam kemudian api bisa dipadamkan,” jelasnya.

Kanda melanjutkan, kekhawatirannya saat kejadian adalah kobaran api bisa merembet ke rumah miliknya yang berdampingan dengan bangunan yang terbakar. Apalagi jika api sampai merembet ke rumah tetangga. Kekhawatiran itu hilang setelah petugas Damkar berhasil memadamkan api.  ”Wah kalau kobaran api menjalar ke rumah milik kami dan tetangga apa jadinya. Alhamdulillah hal itu tidak terjadi,” ungkapnya.

Disebutkan, titik api diduga berasal dari tungku penggorengan yang ditinggalkan karyawan usai menyelesaikan pekerjaan sekitar pukul 01.00 dini hari. Di bawah tungku penggorengan diduga masih ada bara api. Akibat angin kencang, api merembet ke tumpukan kayu bakar dan ke seluruh ruangan dan membakar bangunan pabrik berisi peralatan dan bahan baku singkong serta keripik yang siap diedarkan. (bun/ign)

Tinggalkan Balasan