Optimis Pertumbuhan Ekonomi Jabar Meningkat

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Gegap gempita masyarakat di seluruh penjuru Nusantara merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-71 Republik Indonesia (RI) kemarin (17/8). Kemerdekaan RI ini semakin lengkap karena Provinsi Jawa Barat juta merayakan HUT ke-71 satu hari setelahnya (hari ini, 18/8).

Selama 71 berdiri, Provinsi Jawa Barat mengalami banyak kemajuan di segala bidang. Berbagai prestasi diraih Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dari masa ke masa kepemimpinan gubernurnya. Prestasi yang diraih pemprov Jabar tidak terlepas dari dukungan mitra dan stakeholder. Salah satunya, Kantor Perwakilan Wilayah Bank Indonesia (KPw BI) Jabar sebagai pemangku kebijakan perekonomian.

Kepala KPw Bank Indonesia Jabar Rosmaya Hadi mengatakan, BI memiliki peran yang sangat strategis dalam mendorong kemajuan perekonomian. ”Tugas Bank Indonesia, di antaranya adalah menjaga inflasi, menarik investasi dan mendorong pertuhan ekonomi. Bank Indonesia Jabar berusaha untuk menjalankan tugas tersebut sebaik-baiknya agar provinsi Jabar maju,” ujar Rosmaya kepada Jabar Ekspres di kantornya, Jalan Braga nomor 108, Selasa (16/8).

Untuk menjalankan tugas tersebut, kata Rosmaya, pihaknya telah melakukan beberapa langkah salah satunya membentuk forum. Misalnya, untuk menekan inflasi, dibentuk Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jabar.

TPID Jabar menjadi salah satu terbaik di nasional. TPID Jabar berhasil masuk nominasi dan hampir menang tahun ini. ”Atas kinerja tahun lalu, Alhamdulillah tahun ini kita masuk nominasi dan hampir menang. Namun itu sudah membanggakan karena inflasi di Jabar hanya 1,69 persen year to date (ytd) berada di bawah inflasi nasional yaitu 1,76 persen,” ujarnya.

Lebih lanjut Rosmaya menerangkan, untuk pengendalian harga pangan, TPID Jabar selalu melakukan pertemuan. Untuk menjaga ketahanan pangan agar stabil, TPID Jabar memiliki program. Tahun ini, programnya bernama Proper Kahiji Utama.

Program intinya adalah peningkatan produksi, antisipasi permintaan, revitalisasi pasar, penyusunan kajian, peningkatan kualitas infrastruktur, dan peningkatan jaringan konektivitas. Sebagai target dari enam pilar itu adalah Utama yang merupakan singkatan dari Usaha Tani Mandiri, yang merupakan penguatan serta pemberdayaan petani melalui sinergi dengan pihak terkait.

”Kita ambil contoh, produktivitas beras Cianjur sudah bagus. Kita harus bantu agar lebih berkembang. Kalau perlu di-copy lalu diterapkan di daerah lain,” ujar dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan