Ojek Makanan Balita, Layanan Terpadu Pengentasan Gizi Buruk

”Dalam setahun, ada dua kali program pengentasan gizi buruk yang dilakukan Omaba. Masing-masing program berlangsung selama 90 hari. Dalam waktu 90 hari itu, setiap hari Omaba melakukan tugasnya mendistribusikan makanan sehat,” terang perempuan 53 tahun tersebut.

Dengan tujuan mulia untuk mengentaskan gizi buruk, pagi-pagi buta ibu-ibu Omaba telah bergegas mengolah makanan di dapur sederhana itu. Ibu-ibu mengolah berbagai menu sehat yang nanti didistribusikan ke pasien gizi buruk. ”Dinamakan menu sehat karena memang kami tidak menggunakan bahan pengawet ataupun penyedap rasa buatan. Meski begitu, rasanya tetap enak dan tentunya sehat untuk pasien,” katanya.

Bolu wortel, nugget tempe, bakso singkong, cendol ikan, hingga puding ikan bandeng menjadi menu favorit yang siap disantap pasien gizi buruk. Dalam hal kreativitas, ibu-ibu Omaba memang terus-menerus melakukan inovasi menu agar variatif. Hal itu dilakukan agar pasien yang notabene balita tidak bosan dengan menu sehat tersebut.

Menu-menu sehat itu dikemas dalam wadah makanan kedap udara dan didistribusikan langsung menggunakan ojek yang dikendarai ibu-ibu Omaba. Nining Herningsih, salah seorang anggota Omaba, bertugas sebagai sopir ojek yang mengantar makanan tersebut satu per satu ke rumah pasien gizi buruk.

Di Omaba ada dua ibu yang bertugas sebagai ojek mengantarkan bekal makanan sehat dari dapur ke rumah-rumah penduduk. Nining salah satunya. ”Kedatangan Omaba ke rumah pasien gizi buruk selalu ditunggu. Malah ada juga yang nunggu di depan pintu rumahnya,” ujar dia.

Bahkan, Nining sering mendapat keluhan dari keluarganya karena kesibukannya wira-wiri menjadi sopir ojek. Hal itu tentu beralasan. Sebab, Nining tiap hari mendistribusikan makanan sehat ke empat kelurahan di dua kecamatan di kawasan Riung. Perempuan yang juga berprofesi guru PAUD tersebut juga dituntut cepat mendistribusikan makanan sehat. Sebab, balita gizi buruk bisa menikmati makanan dengan kondisi hangat dan segar. ”Jadi pernah ngalamin hujan-hujanan pas ngantar makanan. Badai, petir, juga pernah. Ditilang polisi juga pernah karena lupa nggak pakai helm,” ujarnya.

Namun, hal itu tak pernah memadamkan semangat Omaba. Sebab, orang tua pasien balita gizi buruk tiap hari bersemangat menyambut kedatangan Omaba. Bagi mereka, Omaba cukup istimewa. Sebab, dengan adanya Omaba, buah hati mereka dapat menikmati makanan sehat dengan cuma-cuma.

Tinggalkan Balasan