Meski Terendam Banjir, Siswa Tetap Semangat Sekolah

Belajar di Rumah Warga

bandungekspres.co.id– Beberapa hari diguyur hujan, sungai Citarum akhirnya meluap dan mengakibatkan beberapa wilayah di Kabupaten Bandung dilanda banjir. Beberapa di antaranya wilayah Dayeuhkolot, Baleendah, Sapan, Majalaya dan Rancaekek.

Dampak dari banjir tersebut tidak hanya dirasakan oleh warga. Akan tetapi, para siswa di SDN 7 Dayeuhkolot, Jalan Mamayuda, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung pun terpaksa pindah lokasi belajar. Sebab, dalam tiga hari terakhir, sekolah mereka terendam dengan ketinggian air bervariasi.

Meski demikian, warga tidak diam saja melihat kondisi tersebut. Warga pun akhirnya dengan sukarela menggunakan rumah mereka sebagai ruang kelas.

Siswa kelas VI SDN 7 Dayeuhkolot, Zyland, 12, mengaku, melintasi banjir menuju sekolahnya untuk memastikan kegiatan belajar-mengajar di sekolahnya berlangsung. Tetapi, sesampainya di sana, dia menemukan gedung sekolahnya kosong dan genangan air masuk ke ruang kelas sampai setinggi 30 sentimeter.

”Di dalam sekolah kosong, tidak ada orang atau guru. Kirain masih bisa dipakai belajar kelasnya. Makin masuk ke sekolah, makin dalam air banjirnya,” kata Zyland sambil berjalan kaki bersama beberapa orang temannya untuk meninggalkan sekolah, kemarin (11/2).Beberapa saat kemudian, para guru SDN 7 Dayeuhkolot berdatangan ke tepian genangan dan memastikan kegiatan belajar tidak bisa dilaksanakan di gedung sekolah. Akhirnya, mereka pun menggelar kegiatan belajar di rumah seorang warga, Hj Wawang yang tidak jauh dari sekolah tersebut.

Tiga ruangan digunakan untuk kegiatan belajar para murid SDN 7 Dayeuhkolot. Pagi itu, belasan murid kelas VI dan belasan murid kelas V belajar dengan duduk di lantai secara melingkar.

Baru dua murid kelas IV dan tiga murid kelas III yang datang ke sekolah darurat itu. Mereka duduk di lantai, berkumpul berdasarkan masing-masing kelasnya. Namun, para guru tetap mengajar mereka dengan semangat, begitupun dengan para muridnya yang serius mengikuti kegiatan belajar tanpa papan tulis itu.

Kepala SDN 7 Dayeuhkolot Yana Suryana mengungkapkan, dari 225 murid yang tercatat, yang hadir tidak lebih dari separuhnya yang mengikuti kegiatan belajar di sekolah darurat tersebut. Hal ini disebabkan sebagian besar rumah para murid dan jalan di sekitar rumahnya terendam banjir luapan sungai Citarum.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan