Menyiasati Masalah Kesehatan Selama Puasa

bandungekspres.co.id – BULAN suci Ramadan menawarkan sejumlah manfaat, baik spiritual, sosial dan fisiologis. Perbaikan kesehatan terbukti pada mereka yang menjalani puasa. Tentu saja, untuk menuai manfaat tersebut, diet seimbang juga harus dijalani.

dr Maulana Suryamin SpPD-KGH dari RS Persahabatan Rawamangun mengatakan, beberapa masalah kesehatan yang mungkin dihadapi selama Ramadan ini bisa diatasi, terlebih menjelang Hari Raya. ”Namun selalu ingat untuk berkonsultasi dengan dokter bila menginginkan diagnosis dan pengobatan yang lebih personal,” ujar Maulana.

Apa saja masalah kesehatan selama puasa? Berikut ini penjelasannya dan cara mengatasinya seperti dilansir Jawa Pos Rabu (8/6).

Pertama, orang yang secara teratur minum obat untuk gangguan pencernaan seperti antasida, antihistamin atau inhibitor pompa proton disarankan untuk terus mengonsumsinya. Waktu yang baik untuk melakukan hal ini adalah pada saat makan sahur.

Kedua, mulas atau bersendawa bisa dibantu dengan makan dimoderasi dan menghindari makanan berminyak, makanan goreng atau sangat pedas. Mengurangi asupan kafein Anda dan berhenti merokok juga bisa membantu.

Minyak peppermint bisa membantu mengurangi sendawa atau ketidaknyamanan perut. Tidur dengan kepala terangkat dengan menggunakan beberapa bantal, selain jangka panjang untuk penurunan berat badan, juga bisa membantu mencegah sakit mag.

Ketiga, puasa dan kontrol diabetes. Orang yang secara teratur menyuntikkan insulin disarankan untuk tidak berpuasa, karena risiko potensial untuk kesehatan, baik dalam jangka pendek dan panjang.

Orang yang memiliki diabetes menggunakan tablet harus meminta nasihat dari dokter mereka sebelum memulai berpuasa.

Keempat, merasa pusing, berkeringat dan bingung. Jika seseorang dengan diabetes memiliki gejala-gejala ini, mereka harus segera minum minuman manis.

Kelima, puasa dan sakit kepala. Masalah umum ini memiliki banyak penyebab. Sakit kepala bisa terjadi karena dehidrasi atau kelaparan, istirahat yang buruk atau tidak adanya zat adiktif, seperti kafein atau nikotin.

Keenam, puasa dan dehidrasi. Dehidrasi adalah umum terjadi selama berpuasa. Tubuh terus kehilangan air dan garam melalui pernapasan, berkeringat dan buang air kecil.

Jika tidak cukup minum sebelum berpuasa, risiko orang berpuasa cepat dehidrasi meningkat. Risiko ini lebih tinggi pada orang tua dan pada mereka yang mengambil tablet diuretik. (jpnn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan