Mengunjungi Taif, Dataran Tinggi Makkah yang Sejuk dan Hijau

Jadi Kota Wisata seperti Puncak di Bogor

Taif ibarat sisi lain Kota Suci Makkah. Udaranya dingin dan banyak tumbuhan di berbagai sudut kota. Vila dan wahana rekreasi bertebaran layaknya kota-kota wisata di Indonesia. Berikut laporan wartawan Jawa Pos (Jabar Ekspres Group) H FATHONI P. NANDA dari Taif.

SERASA tidak berada di Arab Saudi. Begitulah kesan pertama yang banyak dirasakan jamaah haji saat berkunjung ke Taif. Suhu udara wilayah yang masih masuk di Provinsi Makkah itu benar-benar sejuk. Hampir tidak terasa panas seperti halnya di tiga kota utama Arab Saudi: Makkah, Madinah, dan Jeddah.

Misalnya, yang saya rasakan pada Minggu siang (25/9). Saat suhu udara di Makkah 42 derajat Celsius dan Madinah 41 derajat Celsius, di Taif hanya 34 derajat Celsius. Begitu petang tiba, suhu turun hingga 22 derajat Celsius. Hawanya pun jadi tambah sejuk, bahkan cenderung dingin, karena angin di kawasan itu bertiup lumayan kencang.

Hari itu mendung juga bergelayut di Taif sejak siang Gerimis sempat turun beberapa saat. ”Di sini hujan bisa turun setiap bulan,” tutur Allahdad Chahar, pemilik rumah makan di kawasan Al Shafa, kawasan paling ramai di Taif saat hari libur.

Sejuknya Taif berkaitan dengan karakter geografis daerah tersebut. Berada di pegunungan Sarawat, kota yang dalam catatan sejarah sempat menjadi tempat hijrah Nabi Muhammad tersebut memiliki ketinggian 1.879 meter di atas permukaan laut (mdpl). Lebih tinggi daripada kawasan Puncak, Bogor, yang memiliki elevasi hampir 1.600 mdpl. Tapi, sedikit lebih rendah jika dibandingkan dengan kawasan Puncak Wonokitri, Pasuruan, Jawa Timur, yang memiliki ketinggian hampir 2.000 mdpl.

Itu pula yang menjadikan Taif sangat cocok sebagai kota wisata. Setiap Kamis sore dan Jumat (hari libur di Arab Saudi, Red), kawasan tersebut penuh dengan pengunjung.

”Kalau hari biasa seperti saat ini, jumlah pembeli masakan saya sekitar 10 orang. Sedangkan bila Kamis malam atau Jumat, yang beli bisa 100 orang,” tutur Allahdad yang baru empat bulan datang dari Pakistan.

Karakter tanah Taif juga berbeda dengan tanah di Arab Saudi pada umumnya. Daerah dengan jumlah penduduk sekitar 1,3 juta jiwa itu merupakan sentra pertanian dengan produksi utama pisang, anggur, kenari, buah persik, dan delima.

Tinggalkan Balasan