Mengenal H. Nono Sambas, Penemu Padi Organik yang Berkualitas

Lahan pertanian di Indonesia terus menyusut. Untuk itu, diperlukan inovasi pengembangan agar lahan pertanian yang terbatas namun menghasilkan padi yang melimpah.

IGUN RUCHYAT, Soreang

PETANI yang tergabung dalam Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Bandung masih eksis dengan membuktikan sejumlah prestasinya. Adalah H. Nono Sambas, Ketua KTNA Kabupaten Bandung yang terus menerus menjadi sosok yang sulit tergantikan sejak beberapa periode lalu. Pemilik rumah makan Panyaungan di jalan raya Ciherang Banjaran ini memang sulit tergantikan.

Alhamdulillah, KTNA Kabupaten Bandung yang mendapatkan penghargaan presiden RI atas prestasi kami, menjadi membuktikan yang terbaik. Penghargaan itu diterima oleh saya selaku Ketua KTNA Kabupaten Bandung. Saya yang sduah 50 tahun berkiprah sebagai petani dinilai memiliki banyak inovasi dan kontribusi terhadap perkembangan petani dan dunia pertanian,” akunya saat ditemui Bandung Ekspres baru baru ini.

Mendapatkan penghargaan sebagai petani yang berhasil, bukan tanpa pengorbanan dan perjuangan. Karena untuk menjadi seorang pemimpi di bidangnya tidaklah mudah. Nono yang merupakan pengusaha yang juga petani ini adalah sosok petani yang  memiliki banyak inovasi dan kontribusi terhadap dunia pertanian di Kabupaten Bandung khususnya.

”Justru anda tahu sendiri kan saya yang memiliki padi organik yang disukai oleh sejumlah menteri, termasuk mantan menetri perekonomian, Hatta Rajasa. Dari kita inilah pak menteri membeli puluhan karung beras tiap bulannya. Harga yang saya patok itu kan sekilonya Rp 18 ribu untuk beras organik berkualitas. Saya bangga kok dapat mengembangkan padi ini karena memang padi organik menyehatkan badan dan bersih. sehingga orang orag tertentu yang memblinya,” terangnya.

Sejumlah penghargaan dari prestasinya sebagai petani itu dia raih tidak mudah, yakni berkat kerja kerasnya. Bahkan yang paling berkesan ketika dia diundang presiden dalam acara Pekan Nasional Kontak Tani Nelayan Andalan (Penas KTNA) XV lalu. Dalam acara itu sejumlah penghargaan pun didapatkan sehingga untuk sektor pertanian dan perikanan selalu dijadikan contoh di kabupaten Bandung. (*/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan