Meisya Asriana Ratu Cantika, si Karate Kid dari Bandung

Tidak berlebihan rasanya bila julukan Karate Kid disematkan kepada Meisya Asriana Ratu Cantika. Gadis cilik asal Kabupaten Bandung itu sangat mahir memainkan jurus-jurus bela diri dari Jepang tersebut. Salah satu buktinya, dua medali emas dia raih dalam kejuaraan internasional di Luksemburg belum lama ini.

BAYU PUTRA, Bandung


 

FINAL Coupe Internationale de Kayl 2016 di Luksemburg 15 Oktober lalu awalnya tampak berjalan tidak seimbang bagi Meisya. Dia harus menghadapi Lambot Djodie, karateka asal Belgia yang berbadan lebih besar. Selain lebih tinggi, bobot lawan berbeda jauh. Djodie lebih dari 32 kilogram, sedangkan Meisya 26 kg.

Mereka bertarung dalam kategori Kumite Female U12 – 35 kg. Meisya terpaksa bertarung di kelas tersebut karena tidak ada kelas di bawah 35 kg. Meski begitu, badan kecil tidak berarti tak bisa mengalahkan lawan yang bongsor. Mengandalkan kelincahan, Meisya berhasil menumbangkan lawannya dalam beberapa jurus. Kontingen Indonesia pun bersorak.

Kemenangan itu membuat Meisya berhak mendapatkan medali emas keduanya di kejuaraan dunia tersebut. Emas pertama dia raih untuk kategori Kata Female U11 Prestasi tersebut menjadikan dirinya sebagai atlet Indonesia pertama yang mampu meraih nomor satu di kejuaraan yang diikuti atlet-atlet cilik dari berbagai negara itu.

”Awalnya grogi juga melihat lawan yang badannya besar,” ujar Meisya saat ditemui di rumahnya di kompleks Asrama Yon Zipur 3, Bojongsoang, Kabupaten Bandung, belum lama ini.

Meskipun demikian, Meisya punya dua modal andalan. Yakni kecepatan dan kelincahan gerakan serta mental baja hasil latihan lima tahun terakhir. ”Rasanya seneng banget, bangga,” lanjutnya.

Kemenangan itu bukannya tak disertai pengorbanan. Di tengah pertandingan, Meisya sempat terkena tendangan di rahang yang membuat bibirnya terluka dan gigi gerahamnya goyang. ”Waktu wasit bilang stop, Meisya langsung berhenti. Tapi, lawan ternyata masih menendang, jadinya kena,” jelas Serma M. Ali Hanafiah, sang ayah yang juga pelatih Meisya.

Meisya masih belia. Usianya baru genap 10 tahun per 12 Mei lalu. Tapi, prestasinya tidak perlu dipertanyakan lagi. Dia sudah mengoleksi 44 medali emas dari berbagai kejuaraan, mulai tingkat daerah hingga dunia. Dua emas terakhir merupakan medali pertamanya di ajang internasional. Bila digabung dengan medali perak dan perunggu, Meisya memiliki sekitar 60 medali.

Tinggalkan Balasan