Media Sosial dan Desakan Finansial

bandungekspres.co.id – MEDIA sosial tidak hanya mengantarkan penggunanya pada jendela dunia, tapi juga dalam bahaya. Sebab, dari media sosial juga seseorang menjadi pengidap penyakit menular HIV/AIDS.

Memang tak langsung menularkan, tapi dari percakapan antar person dan komunitas, seseorang akhirnya terjerembab ke lubang hitam pergaulan bebas.

Hal serupa juga terjadi pada FR (data identitas dirahasiakan). Pria lansiran 22 tahun silam ini menjadi satu dari sekian banyak Orang dengan HIV/AIDS di Kota Bandung. Dia menyandang status sebagai ODHA 1 Januari 2016. ”Momen itu (vonis HIV, Red), tidak pernah saya lupakan. Drop, takut, malu dan merasa bersalah,” ungkap FR kepada Jabar Ekspres, di Klinik Teratai, belum lama ini.

FR yang saat itu mengenakan jaket bomber biru, celana jeans pensil merah marun itu kemudian menarik nafas dalam-dalam. Dia mencoba mengingat awal-awal bagaimana dia akhirnya menyukai sesama jenis (LSL).

Menurut pria berkulit putih ini, hasrat menyukai ”otot dan jakun” itu muncul sejak dia duduk di bangku SMP kelas 3 saat usia 15 tahun. Dia yang saat itu sangat dekat lingkungan perempuan, kerap mencuri-curi pandang pada laki-laki yang dinilainya tampan. Tapi, ya namanya juga bocah, mulanya hasrat itu dia rasa hanya sambil lalu yang kemudian hilang terbawa angin.

Hasrat itu akhirnya menjadi-jadi setelah dia mengenal facebook saat duduk di bangku kelas 1 SMA. ”Seperti bunga baru merekah, saya mencari tahu tentang cinta sesama jenis, dan nyambung,” ungkapnya.

Meski agak deg-degan, dia mencoba untuk mengirim pesan lewan inbox pada orang-orang yang dia pikir memiliki kesamaan. Hingga dari percakapan itu, berakhir di ranjang. ”Orang pertama pasangan saya itu seangkatan, beda satu tahun dan beda sekolah,” ungkap pria yang kini aktif sebagai pendamping di LSM Puzzle tersebut. ”Kalau sekarang saya suka yang lebih tua,” selorohnya sambil malu-malu.

Dari ”ranjang berdarah” itulah hasratnya kian menjadi. Pelampiasan hasratnya pada laki-laki lebih intens dilakukan. Meski seiring dengan itu, dia berusaha untuk menyembunyikan identitas statusnya dengan cara memacari perempuan. Karena, masih memiliki hasrat ke lawan jenis, perempuan itu pun ditidur atas nama cinta.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan