bandungekspres.co.id, CIMAHI – Setahun sudah perubahan status Tenkcot yang semula berupa komunitas menjadi LSM. Usia setahun memang belum apa-apa, namun LSM yang lebih fokus pada pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi dan seni budaya ini ingin terus membenahi diri dan memberikan kontribusinya bagi Kota Cimahi ataupun secara umum buat Indonesia.
memotong tumpeng saat Peringatan setahun berdiri, Sabtu (28/5).
”Usia setahun jika diibaratkan seorang manusia memang masih baru bisa berjalan, tetapi kami ingin terus melakukan aktivitas sosial kemasyarakatan dan seni budaya serta peningkatan ekonomi para anggota,” jelas Ketua Umum LSM Tenkcot Yuyun Widaningrum di sela Peringatan Setahun berdirinya LSM Tenkcot 237 ini di The Nenz Cafe, Sabtu (28/5).
Sebagai bagian dari masyarakat Kota Cimahi, sudah selayaknya jika ikut andil dalam membangun kota ini, dengan apa yang menjadi kapasitas masing-masing. ”Kita di Tenkcot berharap keberadaan LSM ini bisa bermanfaat untuk masyarakat Kota Cimahi dan ambil bagian dalam mendukung kebijakan pemerintah yang pro kepada rakyat banyak,” katanya.
Menurut Yuyun, masih banyak yang dibutuhkan oleh masyarakat Cimahi dalam mengembangkan potensinya tersebut. Seperti sarana taman rakyat atau tempat mengekpresikan kemampuan warga Cimahi.
Hal yang sama disampaikan Pendiri Tenkcot 237 Ade Abdul Fatah. Tenkcot yang didirikan pada 2 Maret 1870 memang awalnya merupakan sebuah komunitas saja, namun seiring dengan perkembangan waktu dan lahirnya kota otonom Cimahi, para pendiri dan warga Tenkcot akhirnya sepakat merubah statusnya menjadi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM). ”Kami berusaha untuk mengawal otonomi Kota Cimahi dengan kepasitas yang kami miliki, dan satu hal yang masih mejadi harapan masyaralat untuk Pemkot Cimahi adalah belum terealisasinya perluasan wilayah Kota Cimahi yang sangat dibutuhkan untuk mengimbangi lajunya pembangunan yang ada,” pungkasnya. (adv/bun/fik)
