Lindungi Perempuan dan Anak dari Kekerasan

bandungekspres.co.id, NGAMPRAH – Peringatan Hari Ibu dirayakan secara beragam. Salah satunya Pemerintah Daerah (Pemda) Bandung Barat memperingati sekaligus dengan perayaan Hari Ulang Tahun Dharma Wanita Persatuan ke-17.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Bupati Bandung Barat, Abubakar yang  mengimbau seluruh elemen masyarakat agar memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap kaum perempuan dan anak. Sehingga, dapat terhindar dari berbagai bentuk kekerasan yang kerap menimpa mereka.

”Hingga kini pembangunan yang berwawasan kesetaraan gender belum terwujud secara optimal,” ungkap Abubakar ditemui di Ngamprah, kemarin (22/12).

Namun, lanjut diam secara perkembangan ada peningkatan kualitas peran perempuan. Hal ini bisa dilihat dari berbagai posisi strategis lainnya.

Diakui olehnya, perempuan memiliki peran yang cukup besar dalam keberhasilan pembangunan. Indonesia tidak akan mampu menjadi sebuah bangsa yang besar seperti saat ini, jika tidak didukung oleh perempuan dalam menyulut semangat juang para pahlawan.

Ia menuturkan, potensi perempuan Indonesia bisa lebih baik lagi. Jika diberi kesempatan lebih untuk meningkatkan kualitasnya serta dibekali dengan kesempatan, kemampuan dan keterampilan untuk berperan aktif bersama kaum laki-laki dalam berbagai bidang pembangunan.

Dia mengatakan, sudah banyak prestasi yang ditorehkan oleh kaum perempuan baik secara individu maupun organisasi. ”Diharapkan, hal ini bisa memotivasi kita bersama untuk terus melanjutkan kerja keras dan pengabdian demi kemajuan dan kesejahteraan keluarga serta masyarakat Kabupaten Bandung Barat,” harapnya.

Di tempat yang sama, Ketua Tim Penggerak Pembina Kesejahteraan Keluarga (PKK) Bandung Barat Elin Suharliah Abubakar mengatakan, sejak 2013 silam kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang kerap menimpa kaum perempuan dan anak, setiap tahunnya terus mengalami penurunan.

Menurut wanita yang sekaligus menjabat Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Bandung Barat menjelaskanPada 2013 lalu tercatat telah terjadi 50 kasus KDRT yang dilaporkan. Jumlah tersebut terus mengalami penurunan setiap tahunnya.

”Hal tersebut menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat, terutama kaum pria dalam melindungi kaum perempuan dan anak terus mengalami peningkatan,” terangnya.

Kata dia, sepanjang 2016 telah terjadi kekerasan terhadap anak sebanyak 22 kasus. Angka tersebut menurun jika dibandingkan dengan tahun 2015 yang mencapai 28 kasus. Tiga wilayah tertinggi kasus kekerasan terhadap anak pada tahun lalu terjadi di Kecamatan Cipatat sebanyak tujuh kasus, Kecamatan Cisarua empat kasus dan Kecamatan Ngamprah empat kasus dan terjadi di kecamatan lainnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan