Libur Lebaran, PAD Meningkat

bandungekspres.co.id, LEMBANG – Sepanjang libur Lebaran kemarin, terlihat ada lonjakan transaksi ekonomi di sektor perhotelan dan restoran. Sekretaris Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bandung Barat Beni Suryana menjelaskan, dari banyaknya pengunjung yang datang pada saat libur Lebaran kemarin mengakibatkan transaksi ekonomi di sektor perhotelan mengalami peningkatan hingga 50 persen.

Peningkatan ini terjadi satu hari setelah Lebaran lantaran penyewa kamar didominasi kalangan keluarga. Untuk restoran, lanjut Beni, kenaikannya benar-benar signifikan karena sampai di atas 100 persen. Kenaikan yang signifkan ini seiring dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Lembang khususnya. Namun, Ia masih belum bisa menyebut nilai transaksi ekonomi di sektor perhotelan dan restoran itu. ”Kita belum data berapa nilai transaksinya. Tapi, pada intinya mengalami peningkatan luar biasa sepanjang libur Lebaran kemarin,” kata dia kepada wartawan di Lembang kemarin (14/7).

Lebih jauh dia menjelaskan, ramainya wisatawan yang datang biasanya lebih memilih untuk menghabiskan liburan di lokasi wisata. Banyak wisatawan yang datang ke berbagai lokasi wisata di Lembang. Sementara, melonjaknya jumlah wisatawan yang berkunjung ke objek wisata di wilayah Kabupaten Bandung Barat memberi keuntungan tersendiri bagi pemerintah daerah.

Dengan transaksi ekonomi yang tentunya mengalami peningkatan terutama di daerah-daerah wisata, Pendapatan Asli Daerah (PAD) sejumlah daerah pun bakal mengalami kenaikan tajam.

Kepala Bagian Ekonomi Setda KBB Eris Indrayana mengaku, lonjakan pengunjung yang berwisata ke KBB memang cukup signifikan, khususnya pada satu hari setelah Lebaran. Akibat lonjakan itu, kenaikan nilai transaksi ekonomi dari sektor pariwisata dan sekitarnya, termasuk hotel dan restoran, mencapai 70 persen.

”Yang biasanya hotel di saat liburan biasa itu setengahnya, ini bisa full book. Karena mereka banyak yang menginap untuk istirahat dan hari selanjutnya menghabiskan ke lokasi wisata,” tutur dia.

Kenaikan nilai transaksi ekonomi ini juga bisa dilihat dari naiknya harga barang yang dijual di daerah wisata. Kata Eris, misalnya, harga ketan bakar yang semula Rp1.500, kini menjadi Rp3.000 pada momen Lebaran. ”Kalau perhitungan secara eksak, kita belum bisa merinci, tapi kalau melihat dari kenaikan barang dan harga kebutuhan pokok, seperti daging dari Rp120 ribu sampai Rp150 ribu, kurang lebih sekitar 70 persen untuk transaksi ekonomi di daerah-daerah wisata,” ujar dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan