Lari 15 Kali Putaran Saparua

SIAPA sangka, dunia olah raga ternyata sangat dekat dengan Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat Netty Heryawan Prasetiyani. Tidak tanggung-tanggung, tiga cabang olah raga sekaligus jadi minat yang ditekuni. Lari, renang dan bersepeda. Semua aktivitas fisik itu rutin ”dilahap” dalam sepekan dan terjadwal.

Pada sejumlah kesempatan kampanye sosial dan kesehatan, perempuan yang juga Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Jawa Barat itu tak sungkan turun langsung ke gelanggang. Artinya, tidak sekedar gunting pita lalu pulang, saat meresmikan kegiataan yang dikemas aktivitas olah raga. Belum lama ini, dia juga ikut lari lima kilometer di Cikapundung, Kota Bandung saat memperingati Hari Kanker se-Dunia.

Untuk urusan lari misalnya. Track sejauh lima kilometer masuk kategori biasa. Dirinya bahkan menyebut pernah lari lintas medan sejauh 17 kilometer. Ketika latihan saja, GOR Saparua Bandung jadi saksi bagi istri Gubernur Jawa Barat Dr H Ahmad Heryawan Lc itu menjajal 15 putaran. Dua kali seminggu. Setiap Selasa dan Jumat pagi.

Pulangnya, saat ke Gedung Sate, dia lebih memilih berjalan kaki. Dengan begitu, Netty merasa bisa semakin dekat dengan masyarakat dalam suasana hangat.

”Ya sambil lari. Kan menyapa ibu-ibu yang suka foto selfie saat pagi. Senang, tidak ada jarak dengan warga. Sambil dengar aspirasi mereka,” kata ibu berkaca mata ini sambil santap siang, usai jadi pembicara di acara ‘Tea Morning, Bincang-bincang Santai Tentang Kerajinan di ERA MEA bersama Ibu Dr Hj Netty Prasetiyani M Si’, di Batik Hasan, Jalan Cigadung Timur Nomor 136 Kota Bandung, kemarin (11/2).

Perempuan lulusan doktor ilmu pemerintahan Universitas Padjadjaran ini mengaku bersyukur, olah raga juga yang membuatnya sempat mendapat pujian dari dokter saat terkena serangan sakit usus lengket. Dokter terheran, Netty bisa tahan saat terkena sakit selama empat jam. Pukul satu sampai empat dini hari. Padahal, seharusnya, jika yang menderita fisiknya lemah, tidak mungkin bertahan sampai selama itu.

”Dokter waktu itu ke saya tanya, apakah ibu suka olah raga? Saya jawab iya. Lalu, saya tanya lagi kenapa? Dokter jawab, pantas fisiknya kuat,” ungkap wanita kelahiran 15 Oktober 1969 ini.

Tinggalkan Balasan