Langkah Mengurangi Angka Pengangguran

bandungekspres.co.id, LENGKONG – Kabar baik menghampiri masyarakat Kota Bandung yang masih belum bekerja. Pasalnya, Dinas Tenaga Kerja Kota Bandung dalam waktu dekat akan menggelar bursa kerja dan menggandeng puluhan perusahaan yang berlokasi di wilayah ini, 2 Agustus mendatang.

Puluhan perusahaan itu bakal menyediakan sekira 4.000 lowongan pekerjaan. Tak hanya itu, sejumlah perusahaan tersebut akan menyediakan lowongan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan serta menerapkan persyaratan sebagaimana mestinya. ’’Rencananya akan ada 35 perusahaan yang mendaftar,” tukas Kepala Disnaker Kota Bandung Tono Rusdiantono, kemarin.

Bursa tenaga kerja tersebut direncanakan berlangsung di Metro Indah Mall, Soekarno-Hatta. Puluhan perusahaan tersebut, akan membuka lowongan kerja sebanyak 3.000 hingga 4.000 jenis.

’’Tentunya perusahaan-perusahaan ini membuka lowongan pekerjaan sesuai dengan kebutuhan. Dan ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi peminat atau pencari kerja,” terang Tono.

Pelaksanaan bursa tenaga kerja tak akan memakan waktu lama dan akan dibuka secara resmi oleh Wali Kota Ridwan Kamil. Rencananya, kegiatan itu hanya akan berlangsung selama dua hari saja. Warga Kota Bandung yang belum memiliki pekerjaan atau yang ingin mencari pekerjaan lain, bisa mendatangi bursa tenaga kerja tersebut.

’’Kegiatan ini lanjutan dari bursa tenaga kerja yang pernah kami buat di Graha Bhayangkara beberapa bulan lalu,’’ sahut Tono.

Tahun ini, Disnaker kemungkinan besar menggelar kegiatan serupa sebanyak empat kali. Langkah itu dalam rangka menekan jumlah pengangguran di Kota Bandung, yang saat ini angkanya mencapai lebih dari 90 ribu orang.

Sebelumnya, Tono pernah menuturkan, Disnaker akan menyiapkan bursa kerja khusus. Hal itu diharapkan menjadi upaya mengurangi jumlah pengangguran dari hilir, tidak hanya di hulu saja. Salah satunya dengan menyalurkan lulusan SMK ke perusahaan-perusahaan di Kota Bandung.

Karena itu, diperlukan perubahan pola pikir dalam bidang pendidikan yang harus mengarah pada kewirausahaan. Dengan demikian, link antara dunia pendidikan dan dunia usaha dapat terbangun. (edy/vil)

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan