Kumpulkan Seluruh Karya Harry Roesli dalam Reuni

bandungekspres.co.id, BANDUNG –  Sudah 12 tahun Harry Roesli meninggal, namun kenangan tentangnya masih tetap terasa bagi para kerabat dekatnya. Untuk itu, Musik.id bakal menggelar pertunjukan seni dan music bertema ”Reuni akrab Depot Kerta Seni se-Bandung (DKSB) dan Babaturan” di Scapa AD, Hegarmanah, Kota Bandung, besok (17/12).

smid_dksbreuni_iconRencananya, pada pertunjukan nanti akan menghadirkan berbagai angkatan yang diasuh di Rumah Musik Harty Roesli. Menurut istri Harry Roesli Kania Roesli, ada banyak karya sang suami yang diciptakan sepanjang hidup, akan tetapi keberadaannya masih tercecer saat ini. ”Bersama seluruh angkatan yang reuni nanti, kami semua berharap tahu apa saja yang dilakukan oleh Mas Harry,” ucap Kania kepada wartawan saat ditemui di Rumah Musik Harry Roesli, kemarin (15/12).

Diakui olehnya, selama ini para angkatan muda hingga yang tua belum sempat membagikan apa saja yang dikerjakan oleh Harry Roesli sepanjang hidup kepada Kania. Bahkan, sampai saat ini karya-karya suaminya masih belum terkumpul secara utuh.

Salah satu kesalahannya, semasa hidup suaminya tak pernah mau mendokumentasikan apa saja yang dikerjakan. Bahkan, untuk menjadi membuat buku biografi saja, suami tak mau. Kala itu, suaminya berfikir biarkan saja orang-orang sekitarnya yang menafsirkan bagaimana Harry Roesli.

Sementara menurut anak kedua Harry Roeli, Layana Roesli, sebelum meninggal ayahnya berpesan untuk tidak mematikan lampu yang berada di ruang kerjanya. ”Pesan itu kami tafsirkan agar semua yang tergabung dalam RMHR tidak berhenti untuk berkarya dan meneruskan kreasi seni yang selama dilakoni oleh bapak,” jelasnya.

Diakui olehnya, sepanjang hidup ayahnya itu, ada banyak karya baru yang menjadi pelopor bagi kemajuan musik Indonesia. Apalagi, untuk setiap bait musik yang diciptakan sangat syarat akan makna.

Hal pelopor inilah, lanjut dia, harus diteruskan kepada angkatan muda. Terkait tentang acara, semua karya Harry Roesli nantinya akan ditampilkan. Tidak hanya tentang musik, melainkan pementasan, multimedia dan lainnya dari berbagai angkatan.

Untuk beberapa aktor yang masih hidup, mereka kembali diajak untuk mengisi tokoh yang diperankan. ”Rencananya, setelah acara tersebut kami akan mengumpulkan semua karya bapak dan akan dimasukan ke dalam satu website. Hal itu supaya, masyarakat tahu apa saja karya bapak,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan