Kota Layak Anak Bisa Hilang

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise akan mengampanyekan Three End di Kota Bandung, hari ini (19/11). Kampanye sebagai upaya menghentikan kasus kekerasan sekaligus perdagangan perempuan dan anak, serta kesenjangan ekonomi.

Menurut Asisten Deputi Media Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perempuan Fatahillah Rais, ada alasan kenapa Kota Bandung dipilih menjadi lokasi kampanye. Salah satunya karena ditetapnya Kota Bandung sebagai kota layak anak. ”Kegiatan dipusatkan di Alun-alun Kota Bandung,” ungkap Fatahillah, kemarin (18/11).

Dia memaparkan, kampenya Three End berisi tentang empat hal yang paling penting. Di antaranya, informasi mengenai hak perempuan dan anak, fungsi lembaga, satgas perlindungan, dukungan masif dari pemerintah.

”Untuk dukungan pemerintah, ungkap dia, hal paling penting adalah regulasi kebijakan dan anggaran,” ungkapnya.

Dia mengatakan, di Indonesia pada  2015 terdapat 293.220 kasus kekerasan pada perempuan dan pada 2014 terdapat 5.066 kasus kekerasan pada anak.

Jika dikorelasikan dengan kasus yang ada, Kota Bandung pun bisa melepaskan predikat kota layak anak jika diketahui melakukan beragam pelanggaran.

Di antaranya minimnya pemberian pendidikan pada anak-anak jalanan. Pelayanan kesehatan pada anak hingga tingginya kasus PSK di bawah umur. ”Di Indonesia, saat ini jumlah anak mencapai 87 juta orang. Jumlah tersebut 1/3 dari jumlah penduduk Indonesia,” katanya.

”Perempuan yang menjadi PSK tidak bisa seutuhnya dijadikan sebagai korban kekerasan perempuan,” sambungnya. (nit/rie)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan