Kostum Artistik Penari Sudah Hampir Selesai

bandungekspres.co.id – TOTAL 1.170 kostum yang disiapkan untuk para penari pertunjukkan pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 Jawa Barat bakal rampung 100 persen pada pekan pertama September. Sejauh ini pembuatan kostum sudah hampir separuhnya yakni hampir selesai.

Koordinator Penata Artistik Bidang Upacara Joko Kurnain mengatakan, rupa-rupa kostum penuh warna tersebut kini tengah dibuat para pengrajin di sejumlah daerah di Jawa Barat. ”Desain sudah selesai semua. Rencana kostum selesai tanggal 7 September dan sekarang sudah hampir rampung,” ujar Joko di Lapang Pussenif PPI Jalan Supratman, Kota Bandung, belum lama ini.

Dia menambahkan, semula disiapkan 40 tetapi sekarang menjadi 50 jenis kostum yang terdiri dari kostum olah raga, tradisi (ritus) hingga pohaci. Menurutnya, yang paling rumit pembuatannya antara lain kostum nadran laut, pohaci, dan tradisi ngarot. Kostum artistik tersebut dibuat dengan banyak hiasan di kepala dan aksesori serta dilengkapi lampu.

Penutup kepala unik tersebut dibuat dari sejumlah perabot seperti nyiru, pipiti dan aseupan yang dibungkus daun dan bebungaan penuh warna. Selain jadi bernilai seni, penggunaan perabot kerajinan tangan tersebut sebagai upaya mendukung sukses PON dan Peparnas Jabar dalam pemberdayaan ekonomi kerakyatan.

Rata-rata, kata Joko, pembuatan satu kostum yang kompleks tersebut dapat memakan waktu hingga 3 hari. Namun begitu, tidak semua kostum dan detailnya dibuat sendiri. Ada beberapa kostum dasar yang hanya ditambah aksesori atau ornamen dengan pengerjaan yang tak terlalu lama.

Konsep visual upacara pembukaan PON 2016 Jabar berdasar pada konsep gunung, rimba, laut, pantai dan sungai (Gurilaps) yang digagas sebagai sebuah upaya meningkatkan potensi pariwisata di Jawa Barat. Dari konsep ini, ribuan kostum bernilai seni akan ditampilkan penuh warna.

Selain kostum, sebagian penari juga dilengkapi properti unik dan artistik. ”Ada sekitar 24 jenis properti yang kami siapkan sesuai konsep koreografinya. Antara lain bedug, bubu, angklung, dan rengkong. Ada juga penari yang hanya memakai selendang sebagai propertinya,” imbuh Joko. (net/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan