Korban Umumnya Warga Kabupaten

bandungekspres.co.id– Setelah Bareskrim Mabes Polri melakukan menangkap terhadap tiga pria, AG, DD dan HS, salah satunya warga Kota Bandung yang terlibat kasus transplantasi ginjal ilegal. Akhirnya semuanya terbongkar, dan diketahui beberapa orang warga Kabupaten Bandung korban sindikat perdagangan organ tubuh manusia.

Ketua RW 8 Kampung Kubang, Enjang Bayinnurdin, 41, mengatakan, gosip AG sebagai perantara jual beli organ tubuh akhirnya menjadi pembicaraan di kampungnya. ”Sebelumnya, banyak yang tidak mengetahui jika AG telah ditangkap polisi atas kasus tindak pidana penjualan organ tubuh manusia,” kata Enjang sat ditemui di kediamannya, di RT 1 RW 8 Kampung Kubang, Desa Sukamukti, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, kemarin (29/1).

”Saya mendengar selentingan dari warga seperti itu, yang bersangkutan perantara orang yang mau jual ginjal. Tapi benar atau tidaknya saya tidak tahu. Isu ini sudah menyebar dan ramai di warga sini,” tambahnya.

Enjang mengungkapkan, Amang bukan warga asli Kampung Kubang. Amang merupakan warga Desa Wangisagara, Kecamatan Majalaya. Setelah menikah, Amang baru tinggal di rumah mertuanya sekitar sepuluh tahun terakhir ini.

”Tapi saya sendiri tidak tahu warga di sini sudah ada yang jual ginjal atau belum,” ungkapnya.

Ibu mertua Amang, Atik, 56, mengaku, tidak tahu tentang pekerjaan yang dijalani Amang. Sebelumnya Amang memang menjalani sejumlah pekerjaan seperti pengepul dan sopir angkot. Tetapi, Amang memang sudah tak menjalani profesi tersebut akhir-akhir ini.

”Kalau pengepul usahanya menurun dan kontrakannya habis. Sempat jadi sopir dan jual dan beli mobil. Tapi tidak tahu kalau menantu saya terlibat penjualan organ tubuh manusia,” kata Atik

Atik mengungkapkan, Amang sendiri jarang menetap di rumah. Pria yang memiliki empat anak dengan anak perempuan Atik itu lebih sering bekerja di luar rumah. Tetapi, akhir-akhir ini memang banyak orang tak dikenal yang bertamu ke rumah. Tidak diketahui apa yang mereka perbincangkan dengan menantunya.

”Tidak ada pernah bicara. Cuma kalau ditanya siapa orang yang datang ke rumah, Amang selalu menjawab rekan bisnis sama mencari pekerjaan. Orang yang datang itu banyak pria yang usianya sekitar 20 tahun ke atas,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan