Kisah Mereka Yang Bertahan Hidup HIV/AIDS

CD4 merupakan istilah untuk sel darah putih limfosit dalam tubuh. CD4 menandakan ukuran daya tahan tubuh seseorang yang menjadi sasaran HIV. Pada umumnya, kadar CD4 berkisar di atas 600.

Dinikahi Sesama ODHA

Putri mengaku sempat ragu ketika akan memutuskan menikah, apakah mereka harus punya keturunan atau tidak. Apalagi suaminya yang akan menikahinya juga masih sesama Orang dengan HIV AIDS (ODHA). Tapi jodoh memang kuat, akhirnya mereka menikah. Seiring dengan itu, mereka menjalani pengobatan antiretroviral (ARV) secara berkala dan melakukan tes HIV secara teratur.

Ditanya apakah ada kehawatiran jika anaknya bakal tertular virus HIV, dia membenarkan, jika perasaan itu kerap menggelayut dalam pikirannya. ”Memang risiko penularan vertikal dari ibu ke anak cukup tinggi, kata dokter saat itu. Tapi, kami juga ingin mempunyai keturunan, maka tekad kami untuk sembuh pun makin kuat. Kita saling mengingatkan dalam mengonsumsi obat atau saat waktunya ARV. Sehingga tidak ada waktu yang terlewat,” jelasnya.

Putri pun disarankan untuk menjalani program preventing mother-to-child transmission (PMTCT). Program lanjutan dari pemberian ARV selama hamil dan menyusui. Kemudian dia juga melakukan tes jumlah virus (virus load atau VL) dan CD4 dalam jangka waktu tertentu. Lalu melewati persalinan caesar, dan menghindari menyusui untuk mencegah penularan vertikal.

Usahanya tersebut berhasil, dia melahirkan anak pertamanya tanpa adanya penularan vertikal.

Sementara itu, perasaan sedih, kecewa, marah benci dan hancur dirasakan Elyanti saat dirinya divonis terinfeksi virus Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) pada 2006 silam. Dia bercerita, almarhum suaminya terdahulu meninggal karena terinfeksi HIV/AIDS.

Sebagai istri,  tentu ini sangat menyayat hati. Sebab, virus ini menular lewat hubungan badan. Dan benar saja, saat dirinya memberanikan diri test VCT di Klinik Teratai, dokter memvonis dia terkena virus HIV/AIDS.

”Tahun 2006, memang saya tahu suami saya pengguna Nafza. Tapi dia tidak pernah memakai depan saya. Keluarganya dan teman-temannya memberitahu bahwa mantan suami saya itu pemakai jarum suntik,” ujar Ely kepada Jabar Ekspres di Rumah Cemara, Jalan Gegerkalong Girang, belum lama ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan