Kerajinan Tangan dari Eceng Gondok Tembus hingga Pasar Internasional

Kerajinan tangan yang terbuat dari kayu sudah menjadi hal biasa. Tapi, bagaimana jika kerajinan tangan itu terbuat dari eceng gondok yang dikenal biasa tumbuh di Sungai Citarum atau di Waduk Saguling.

Sebaliknya, eceng gondok menjadi berkah karena bisa dijadikan kerajinan tangan bernilai ekonomi.

Laporan Hendrik Kaparyadi, KBB

Mulai dari kerajinan tangan berbentuk sandal, tas, celengan, hingga lampu hias merupakan hasil pembuatan dari eceng gondok. Bentuk dan warnanya juga tidak kalah hebat dengan kerajinan tangan yang terbuat dari kayu atau plastik. Kerajinan tangan eceng gondok ini sempat dipamerkan dalam acara Expo Kabupaten Bandung Barat di Ngamprah dalam rangkaian menyambut HUT Kabupaten Bandung Barat yang jatuh pada 19 Juni 2016 mendatang. ’’Kami menampilkan kerajinan tangan yang berbeda. Semua ini bahan bakunya dari eceng gondok yang diambil dari Citarum. Para perajinnya adalah masyarakat sekitar,” kata Syifa penjaga stan saat ditemui Bandung Ekspres belum lama ini.

‪Syifa, warga Desa/Kecamatan Cihampelas, KBB itu mengungkapkan, harga produk kerajinan eceng gondok tersebut bervariasi. Dari harga terendah yakni Rp 25.000 untuk produk celengan hingga Rp 650.000 untuk lampu tidur. Berbagai produk eceng gondok tersebut, menurut dia, dibuat oleh puluhan perajin di Desa Cihampelas. Mereka menerima bahan baku berupa eceng gondok dari Kampung Babakancianjur. ’’Jadi eceng gondok dari sungai dikumpulkan di pos di Kampung Babakancianjur. Baru kemudian diolah oleh perajin,” tuturnya.

Meski sederhana, proses pembuatan kerajinan dari eceng gondok membutuhkan ketelitian. Mula-mula, eceng gondok basah dikeringkan dulu di bawah terik matahari. Setelah benar-benar kering, eceng gondok dipres dengan menggunakan alat hingga membentuk lembaran berukuran 50×50 cm. Satu kilogram eceng gondok bisa dibuat menjadi sembilan lembaran. Dari lembaran tersebut, proses kreatif membuat kerajinan dimulai. ’’Setiap perajin mendapatkan Rp 5.000 dari setiap lembar eceng gondok yang dibuat menjadi produk kerajinan. Sementara, eceng gondok basah dijual Rp 15.000/kg,” katanya.

‪Kreasi puluhan para perajin eceng gondok di Cihampelas, menurut Syifa, sudah menggeluti usaha tersebut selama puluhan tahun. Hasil kerajinan eceng gondok tersebut kerap dipasarkan melalui berbagai pameran. Tak jarang, banyak orang yang tertarik untuk membelinya. Bahkan, lanjut dia, produk kerajinan eceng gondok dari Cihampelas itu sudah menembus pasar nasional hingga internasional. Beberapa waktu lalu, warga dari Nusa Tenggara Barat memesan produk tersebut. ’’Selain itu, ada juga yang pesan dari Jepang. Kebanyakan yang tahu produk eceng gondok ini dari pameran-pameran,” paparnya.

Tinggalkan Balasan