Kembangkan Penelitian Kemaritiman

[tie_list type=”minus”]TNI AL Gandeng Perguruan Tinggi[/tie_list]

bandungekspres.co.id– TNI AL menggandeng perguruan tinggi untuk mengembangkan pendidikan dan penelitian bidang kemaritiman dalam mendorong Indonesia sebagai poros maritim dunia. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, dengan Rektor IPB, Prof Herry Suhardiyanto, selaku Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) di KRI Banda Aceh -593 kemarin (28/1).

”Kerja sama dengan MRPTNI ini harus ada ‘take and give’ nya jangan hanya jalan di tempat tidak ada implementasinya untuk kemanfaatan bagi masyarakat dan bangsa,” kata Supandi. Ia mengatakan tidak hanya implementasi, diharapkan juga ada evaluasi dari kerja sama yang berlangsung selama lima tahun, terkait kemanfaatan dari kerja sama untuk bangsa dan masyarakat Indonesia.

”Kerja sama ini harus kita manfaatkan bersama, konsep kesejahteraan harus difokuskan, kita sejatera dari laut bukan sejahtera di laut,” katanya. Dia menambahkan, melalui kerja sama dengan perguruan tinggi tersebut dapat mendorong pembangunan kapasitas dan potensi sumber daya manusia Indonesia khususnya bidang maritim.

”Karena kemaritiman tidak akan kita bisa manfaatkan tanpa adanya teknologi, inovasi dan sumber daya manusia yang tangguh,” katanya. Suhardiyanto, menyebutkan untuk pertama kali melakukan MoU di atas kapal perang yang merupakan karya anak bangsa.

”Ini menjadi semangat kita untuk terus mengembangkan teknologi yang kita miliki untuk kemakmuran bangsa,” katanya. Ia mengatakan, laut Indonesia yang sangat luas hendaknya dapat mensejahterakan bangsa sebagai sumber kekuatan terbesar yang dimiliki Indonesia.

”Tapi masih banyak tantangan, tidak ada pilihan bagi kita, perlu ada kerja sama untuk mengembangkan sektor kemaritiman,” katanya. Dia menambahkan, tantangan perguruan tinggi dalam pengembangan kemaritiman adalah mengerahkan sumber daya yang dimiliki termasuk sumber daya manusia, penguasaan teknologi menjadi persyaratan kemajuan bangsa.

”Kita tidak dapat mengelola bangsa dengan pendekatan konvensional, perlu inovasi dan penguasaan teknologi, dan bangsa kita sanggup untuk itu,” katanya. Herry menambahkan, perguruan tinggi, pemerintah dan stakeholder perlu merumuskan agar kebijakan yang dihasilkan berdasarkan ilmu pengetahuan, untuk mengeliminasi kepentingan tertentu yang hanya mencari keuntungan sesaat.

Tinggalkan Balasan