Jessica Mila Kesulitan Dalami Logat Minang

ARTIS Jessica Mila menjadi pemeran utama dalam film Surga Di Telapak Kaki Ibu. Main di film yang mengambil lokasi shooting di Tanah Datar, Sumatera Barat mengharuskan Jessica belajar logat dan bahasa Minangkabau.

’’Di film ini logat Padang aku tapi nggak terlalu kental banget, soalnya kan aku tinggal lama di Jakarta,’’ ujar Jessica saat ditemui usai press screening film Surga Di Telapak Kaki Ibu di CGV Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Jakarta belum lama ini.

Logat Minang yang harus dia ucapkan, menjadi salah satu kesulitannya dalam berakting di film garapan sutradara Sony Gaokasak ini. ’’Kesulitannya karena aku nggak ada sama sekali keluarga dari Minang. Jadi ini benar-benar otodidak dan harus logat Minang. Aku diskusi juga sama Om Sony supaya bisa ngarahin aku agar feel logat Minangnya dapet,’’ tutur Jessica.

Jessica Mila yang memerankan tokoh Denay, merupakan tokoh utama dari cerita yang menggambarkan kehidupan ibu dan anak yang memiliki beragam konflik, namun sulit diselesaikan karena keduanya sama-sama memiliki ego yang tinggi.

Dia mencampakkan ibunya hanya demi gengsi dan pria. Hidupnya menderita setelah mengecewakan ibunya. Denay adalah anak semata wayang dari Bundo. Saat beranjak dewasa, Denay memutuskan untuk hijrah ke Jakarta demi meraih gelar sarjana.

Bukannya prestasi yang didapat, Denay justru mengecewakan Bundo. Denay tak bisa lulus kuliah karena ulahnya sendiri. Suatu ketika, Bundo yang sudah amat rindu dengan Denay memutuskan untuk menyusul ke Ibukota.

Di sana, Bundo sangat terkejut dengan perangai anak gadisnya yang membiarkan seorang pria masuk ke kamar kos. Tak terima dinasehati, Denay pun membentak ibundanya hingga Bundo kembali ke kampung halaman di Bukittinggi dengan rasa sakit hati.

Tahun berganti, keduanya begitu gengsi untuk saling menghubungi. Hingga suatu hari, Denay kembali ke kampung halaman karena mengira Bundo sakit parah. Sang tante (Dewi Hughes) memang sengaja membujuk Denay untuk pulang karena anaknya, Amri (Kevin Julio), ingin melamarnya.

Film garapan sutradara Sony Gaokasak, yang di produksi oleh K-Pro akan tayang pada 24 November 2016. (mg5/chi/JPNN/far)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan