Jangan Diskreditkan Pasantren

bandungekspres.co.id– Masyarakat diharapkan tidak mendiskreditkan pondok pasantren dengan aksi-aksi terorisme yang terjadi di Indonesia. Pesantren tidak pernah mengajarkan kekerasan, pembunuhan, pengeboman. Pesantren justru mengajarkan cinta tanah air, mendukung cita-cita luhur kemerdekaan, dan menolak paham komunisme.

Demikian dikemukkan Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nurwahid saat menghadiri Silaturahim Nasional kiai dan pimpinan Pondok Pesantren Alumni Gontor di Hotel Siti, Kota Tangerang, Banten, belum lama ini.

Kegiatan Silaturahim Nasional digelar dalam rangka kesyukuran 90 tahun Pondok Pesantren Modern Gontor, Ponorogo, Jawa Timur itu. Pada kesempatan itu hadir pula Gubernur Banten, Rano Karno, Pimpinan Pondok Modern Gontor KH Hasan Abdullah Sahal, Pimpinan Pesantren Daarul Quran Ustaz Yusuf Mansur serta ratusan kiai dan pimpinan Pesantren Alumni Gontor.

Hidayat mengungkapkan, sangat menyayangkan jika pesantren dicurigai membawa benih radikalisme dan terorisme. ”Justru seharusnya pesantren dihormati dan diajak bersama-sama untuk menghadirkan generasi Islam yang moderat dan Islam yang memajukan bangsa,” ujarnya kepada wartawan.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu mengatakan, masyarakat jangan terjebak stigma negatif bahwa pesantren kerap membawa benih radikalisme dan terorisme. Sebab, dulu pada masa perang prakemerdekaan, santri dan kiai serta pemimpin yang berada di pesantren berjuang untuk Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, lanjutnya, para santri dan kiai pemimpin pesantren juga mengisi kemerdekaan dengan aktivitas yang luar biasa, seperti melalui pendidikan dan aktivitas penting lainnya. ”Sehingga, tidak benar jika pondok pesantren dikaitkan dengan radikalisme apalagi terorisme,” kata Hidayat.

Sistem pendidikan pesantren, menurut Hidayat, masih relevan hingga saat ini. Apalagi, sistem pendidikan pesantren dikatakan sangat beragam. Ada yang khusus mengajarkan pendidikan agama, ada pula yang menggabungkan pendidikan umum

”Gontor yang sekarang sudah mempunyai alumni dengan pondok pesantren tidak kurang dari 380 pondok pesantren. Itu adalah jumlah yang sangat besar. Alumninya pernah menjadi ketua MPR, banyak alumni yang menjadi menteri, semuanya menghadirkan kebaikan. Ini merupakan suatu gambaran, pondok pesantren tidak mengajarkan radikalisme apalagi terorisme. Tetapi mengajarkan segala yang membawa manfaat bagi Indonesia,” papar Hidayat.

Tinggalkan Balasan