Jangan Ada Lagi Tolak Pasien

”Tetapi, pemeriksaan yang cepat itu tidak maksimal,” tandasnya. Contohnya pada kasus DM yang diderita Suherman di atas, seharusnya dokter tidak hanya memeriksa hasil gula darah. Namun, juga memeriksa kaki, mata, dan organ-organ lainnya. Sebab, penyakit gula darah memiliki potensi komplikasi yang luas.

Zaenal berharap, BPJS Kesehatan melakukan sosialisasi memilih fasilitas kesehatan kepada masyarakat dengan baik. Dengan begitu, masyarakat bisa memilih fasilitas kesehatan selain puskesmas. Dia prihatin ketika ada praktik dokter umum dan klinik yang peserta BPJS Kesehatan-nya sepi.

Masalah lain yang sering dikeluhkan, jam operasional puskesmas umumnya menyesuaikan jam kerja PNS. Yakni, buka pagi sampai pukul 15.00 atau 16.00. Padahal, ada peserta BPJS Kesehatan yang memiliki waktu periksa setelah jam kerjanya. ”Ujungnya kecewa karena puskesmas sudah tutup,” tandasnya.

Kepala Humas BPJS Kesehatan Irvan Humaidi menuturkan, peserta memiliki hak untuk pindah faskes pertama. ”Syaratnya sudah menjadi peserta selama tiga bulan,” ujarnya. Peserta BPJS Kesehatan yang merasa layanan di puskesmas tidak maksimal bisa mengajukan pindah ke klinik atau praktik dokter.

Khusus untuk kepesertaan BPJS Kesehatan dengan status penerima bantuan iuran (PBI) faskes pertama otomatis puskesmas terdekat. Sebab, kepesertaan mereka dibiayai pemerintah. Dengan begitu, pemerintah memaksimalkan fungsi puskesmas. Namun, peserta BPJS Kesehatan kategori PBI juga berhak pindah faskes dari puskesmas ke klinik atau praktik dokter umum. (dn/wan/c10/oki)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan