Jadi Kota Lalin Terburuk, 14 Pejabat Bogor Digeser

bandungekspres.co.id, BOGOR – Mendapat predikat kota dengan lalu lintas terburuk kedua dunia oleh aplikasi lalu lintas Waze, Wali Kota Bogor Bima Arya kembali melakukan penyegaran di sejumlah SKPD. Tercatat 14 pegawai dirotasi kemarin. Itu bisa dibilang rotasi dan mutasi tercepat lantaran baru lima hari lalu Bima merotasi 37 lurah beserta 59 perangkat daerah.

Sesuai dengan Keputusan Wali Kota Bogor Nomor 821.2.45-123 Tahun 2016, dua posisi kepala bidang dan satu kepala subbagian di dinas lalu lintas dan angkutan jalan (DLLAJ) dirotasi. Pergantian itu, menurut Bima, dilakukan agar petugas DLLAJ lebih berfokus menangani lalu lintas di Kota Bogor. Terlebih saat Bogor mendapat predikat kota yang menyebalkan dalam hal berkendara. ”Kepada seluruh yang baru dilantik, saya meminta untuk tetap ingat dan setia terhadap sumpah dan khususnya jajaran DLLAJ,”kata Bima.

Selain berencana menambah jumlah anggaran dan personel DLLAJ di lapangan, Bima menginginkan konsep skenario serta desain transportasi yang sudah ada bisa dijalankan dengan baik.

”Ke depan tinggal kemampuan dan kemauan kita untuk eksekusi dan akselerasi. Saya minta sering turun ke lapangan. Saya tidak mau sulit dikontak ketika dibutuhkan,” bebernya.

Bima juga meminta untuk selalu menjaga alat komunikasi yang disediakan, baik HT maupun telepon genggam, yang harus stand by 24 jam.

Sementara itu, Kepala DLLAJ Kota Bogor Rakhmawati menuturkan, semua program DLLAJ seperti re-routing angkutan kota, penambahan petugas, dan penyediaan lahan parkir membutuhkan dukungan dari semua pihak.

‘”Re-routing angkot diharapkan sudah selesai akhir 2016 dan akan melibatkan 68 kelurahan. Untuk itu, kami butuhkan partisipasinya. Tidak ada peremajaan di koridor mana pun sampai re-routing selesai. Setelah selesai, baru bisa dilakukan peremajaan,” tuturnya.

Selain tiga pejabat DLLAJ, Bima melantik sebelas pejabat struktural yang lain. Yakni, Riki Robiansah menjabat Kasi Penagihan PBB dan BPHTB di dispenda, Kasubag Keuangan BPMKB Susilawati, dan Ade Tedy Sutiadi yang kini menjadi Kabid pendataan dan penilaian dispenda. (dka/c4/ami/rie)

Tinggalkan Balasan