Istana Dorong Golkar Rekonsiliasi

[tie_list type=”minus”]Presiden Undang Ical-Agung[/tie_list]

bandungekspres.co.id– Konflik internal di tubuh Partai Golkar mendapat perhatian istana. Presiden Joko Widodo, kemarin (11/1), berinisiatif mengundang dua kubu untuk sama-sama didengar pandangannya.

Ketua umum Golkar kubu Munas Ancol Agung Laksono yang datang sendirian mendapat giliran pertama bertemu presiden. Di Istana Merdeka, mereka melakukan pertemuan tertutup sekitar setengah jam.

Agung melangkah keluar dari Istana Merdeka disertai Mensesneg Pratikno. ‘’Presiden ingin partai politik menjadi pilar penting demokrasi, oleh karena itu penting masing-masing parpol mampu berdemokrasi dan menyelesaikan permasalahannya dengan baik,’’ beber Mensesneg Pratikno, usai pertemuan.

Dia menambahkan, bahwa hal itu lah yang menjadi alasan presiden mengundang Agung maupun para pimpinan partai lain dalam kesempatan berikutnya. ’’Sebab demokrasi juga harus kondusif demi agenda percepatan pembangunan sebagaimana yang telah ditetapkan presiden pada tahun ini,’’ tandasnya.

Agung yang berada di samping Pratikno, keinginan Presiden Jokowi sebagaimana yang telah disampaikan dalam pertemuan. ’’Kok tidak selesai-selesai persoalan yang terjadi di internal Golkar?,’’ tutur Agung, menirukan presiden.

Menyusul pernyataan itu, lanjut dia, Jokowi kemudian menanyakan apakah sudah memiliki konsep penyelesaian. Dari situ, Agung kemudian membeber tentang konsep dan dasar solusi musyawarah nasional (munas) bersama sebagaimana telah menjadi keputusan Mahkamah Partai. ’’Beliau tidak memberikan saran atau arahan, beliau secara cermat mendengarkan apa yang saya sampaikan,’’ tandasnya.

Menyusul pertemuan tersebut, Presiden Jokowi lanjut melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Golkar kubu Munas Bali Aburizal Bakrie (Ical). Pertemuan kedua tersebut berlangsung lebih lama dari sebelumnya. Yaitu, sekitar 1 jam.

Ical melakukan pertemuan tersebut didampingi Sekjen Golkar Idrus Marham. Selain menyampaikan perspektif penyelesaian menurut kubunya, Ical juga menyampaikan hasil rapat konsolidasi nasional, di Bali, beberapa waktu lalu.

Bahwa, beber Ical, seluruh pimpinan partai di daerah telah menyampaikan agar DPP dapat memberikan dukungan dan bisa duduk bersama dengan pemerintah. Meski di saat yang sama, mereka juga menginginkan agar Golkar tetap berada di luar pemerintahan.

’’Berdasar keseluruhan rasionalitas dan juga satu rekomendasi rapat konsolidasi nasional, DPP Golkar memutuskan untuk dapat melakukan dukungan dan duduk bersama dengan pemerintah,’’ tandas Ical, mengulang apa yang disampaikannya ke presiden.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan