Hadapi Unras 4 November, Presiden Gandeng Ulama

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Pemerintah melakukan segala cara yang mungkin dilakukan untuk mengamankan rencana demonstrasi 4 November mendatang. Selain mengerahkan 18 ribu personel gabungan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) getol melakukan tindakan preventif. Awal November RI-1 itu mengundang para ulama untuk membahas ancaman kekerasan dalam unjuk rasa tersebut.

Mereka yang diundang antara lain ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI). Perwakilan dua ormas terbesar Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah. Dalam pertemuan yang diselenggarakan di Istana Merdeka itu, Presiden mengajak para ulama ikut menenangkan suasana supaya demo berlangsung tertib.

Ketua Umum MUI KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum Tanfidziyah PB NU KH Said Aqil Siradj, dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir hadir dalam pertemuan tersebut. Masing-masing membawa sembilan pengurus. Sedangkan presiden didampingi Menko Polhukam Wiranto, Menag Lukman Hakim Saifuddin, dan Mensesneg Pratikno.

Dalam kesempatan itu, secara terbuka presiden meminta bantuan ulama untuk ikut menjaga NKRI. “Kerukunan umat beragama di Indonesia mendapatkan pujian dunia internasional,” kata Jokowi.

“Baik dari segi kerukunan ulama dengan umara, juga kehidupan keagamaan kita sehari-hari,” terangnya.

Jokowi berharap para ulama berani mengambil sikap tegas bahwa Islam dan ke Indonesiaan bukanlah dua hal yang harus di­pertentangkan. Khusus mengenai aspirasi yang hendak disuarakan pada demo 4 November, Jokowi mengisyaratkan pemerintah bakal berlaku fair.

Menag Lukman Hakim menjelaskan, bila proses hukum sedang berjalan, pemerintah bukannya tidak menindaklanjuti laporan yang ada. “Tapi, memang proses hukum itu memerlukan tahapan. Mekanismenya memerlukan waktu,” tuturnya.

Demo 4 November terkait dengan ucapan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang dianggap menyinggung perasaan umat Islam dalam sebuah acara di Kepulauan Seribu. Beberapa unsur masyarakat melaporkan tindakan tersebut ke polisi. Namun, karena penanganannya lambat, unjuk rasa tak terhindarkan.

Di luar itu, terang Lukman, presiden juga menegaskan agar para pengunjuk rasa mematuhi ketentuan yang berlaku. Juga mewaspadai pihak ketiga yang hendak menunggangi aksi unjuk rasa itu. Sebab, lanjut dia, ada pihak-pihak yang ingin memanfaatkan momentum tersebut untuk mengusik NKRI.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan