Hadapi GP Shanghai, Rio Sembunyikan Jurus Rahasianya

bandungekspres.co.id – Rio Haryanto mengawali sesi latihan bebas hari pertama GP Shanghai dengan hasil positif. Posisinya bersaing dengan para pembalap Sauber dan Renault. Dia juga kompetitif saat berhadapan dengan rekan setimnya di Manor-Mercedes, Pascal Wehrlein.

Memulai sesi pagi, pembalap 23 tahun itu langsung head-to-head dengan Wehrlein. Dia melompat ke urutan ke-16 pembalap tercepat. Lap terbaiknya 1 menit 41,614 detik.

Itu lebih bagus daripada Jolyon Palmer (Renault), Felipe Nasr (Sauber), dan Wehrlein. Rio juga mengepras jaraknya dengan pembalap tercepat Nico Rosberg (Mercedes) dari 4 detik menjadi 3,5 detik. Wehrlein berada di urutan ke-18, selisih 1,2 detik dari Rio.

Di sesi sore, performa Rio terus membaik. Catatannya menjadi 1 menit 40,550 detik dengan ban lunak (soft). Wehrlein baru menyalip Rio setelah mengganti ban ke soft. Rio mengakhiri latihan di posisi ke-19, di depan Nasr dan pembalap Haas-Ferrari Esteban Gutierrez.

”Ya, di 20 menit terakhir kami keluar nggak menggunakan ban baru, dan fokus pada long run,” jelas Rio setelah latihan. ”Biasanya saat long run kami membawa bahan bakar lebih banyak dan ban lebih keras,” lanjutnya.

Rio menjelaskan, timnya belum memutuskan menjajal ban supersoft pada hari pertama latihan. Rencananya, jika hari ini tidak hujan, ban paling cepat itu bakal digunakan di sesi latihan bebas ketiga.

”Kalau pakai supersoft, ada waktu lap yang bisa ditambah antara 0,7 sampai 1 detik,” katanya. Namun, jika hujan, sangat mungkin ban supersoft itu disimpan hingga kualifikasi atau race.

Strategi menyimpan ban supersoft direncanakan sejak awal karena stok mereka hanya empat set. Sedangkan hanya ada lima ban berkompon soft, dan sudah dipakai satu untuk latihan kemarin.

Bagaimana dengan isu degradasi ban di Sirkuit Shanghai? Menurut Rio, ban soft bagus untuk mengejar di lap-lap awal. Namun risikonya, setelah 2-3 lap, permukaan ban akan mulai menipis.

Sementara itu, dengan medium, Rio harus menunggu hingga 10 lap untuk mendapatkan cengkeraman dan temperatur yang pas untuk mengejar ketertinggalan.

Dari catatan top speed, mobil Manor tidak mengalami masalah. Namun, ketika melintasi banyak tikungan seperti di sektor 2 Sirkuit Shanghai, MRT05 tidak berdaya. ”Kami butuh downforce,” tegas Rio.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan