Gelar Debat Caketum Sebelum Munas

Dorong Larangan Politik Uang Masuk Peraturan

bandungekspres.co.id– Aburizal Bakrie dan Agung Laksono semakin menunjukkan kekompakan. Meski pernah berseteru, dua pentolan Golkar tersebut kini benar-benar melangkah dalam kebersamaan untuk mengakhiri konflik internal partai.

Kebersamaan itu, misalnya, tampak saat mereka menggelar pertemuan dengan para eksponen trikarya di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, kemarin (19/2). Trikarya atau gabungan ormas pendiri Partai Golkar itu terdiri atas Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), Musyawarah Kekeluargaan Gotong Royong (MKGR), dan Kesatuan Organisasi Serbaguna Gotong Royong (Kosgoro) 1957.

Ical –sapaan Aburizal Bakrie– selaku ketua umum Partai Golkar menegaskan sudah melakukan komunikasi dengan Wakil Ketua Umum Agung Laksono beserta Waketum lainnya. Intinya, jelas dia, sudah ada kesepakatan awal terkait komposisi panitia. Panitia itulah yang akan merumuskan mekanisme pelaksanaan musyawarah nasional (munas) atau musyawarah nasional luar biasa (munaslub) Partai Golkar.

’’Nanti kalau panitianya sudah dibikin, saya minta pada panitia untuk membuat table (daftar, Red) secara tertulis,’’ katanya.

Salah satunya mengenai mekanisme pelaksanaan munas. Dia meminta, dalam aturan itu nanti dicantumkan larangan dan sanksi terhadap praktik politik uang. ’’Nanti dibuatkan peraturan, yang melakukan politik uang akan didiskualifikasi,’’ ancam Ical.

Dia mendorong ditutupnya semua pintu politik uang. Misalnya, menghilangkan syarat surat dukungan tertulis dari pemilik suara kepada calon ketua umum (caketum). ’’Jadi, surat dukungan itu nanti tidak berlaku dalam munas,’’ tegasnya. Sebagai bentuk keseriusan, Ical berencana menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Bareskrim Polri. Dua lembaga tersebut akan terlibat mulai tahap persiapan sampai pelaksanaan munas.

Ical mencatat, jumlah caketum yang sudah menyatakan siap maju sebanyak 19 kader. Dia menyatakan, posisinya akan netral dan tidak mau mendukung salah seorang calon. Justru dia sedang mempersiapkan mekanisme debat caketum Golkar yang akan ditayangkan di stasiun televisi swasta miliknya.

’’Bakal caketum nanti dikasih buku Visi Indonesia 2045 (konsep Partai Golkar, Red) dan diminta dipelajari. Itu sebagai bahan mereka melakukan debat publik,’’ ujar Ical.

Agung mengatakan, munas/munaslub diharapkan mendorong terjadinya regenerasi. Tidak hanya sekadar terpilihnya Ketum yang muda, tapi juga memiliki kompetensi, prestasi, dedikasi, loyalitas, dan tidak tercela. ’’Pelaksanaan munas harus sesuai tiga pesan Menkum HAM, yakni rekonsiliatif, demokratis, dan berkeadilan,’’ tegasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan