Gagal Panen Paling Parah

bandungekspres.co.id – Pada musim tanam 2015-2016, puluhan hektar lahan persawahan di Desa Kamarang Lebak, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon mengalami gagal panen.

Menurut Sekretaris Desa Kamarang Lebak Alan, kegagalan panen yang dialami warganya ini diduga kuat disebabkan hama yang sampai saat ini jenisnya belum diketahui. ’’Gagal panen di tahun tanam 2015-2016 ini diduga karena hama, nah jenisnya juga belum diketahui,’’ tutur Alan saat ditemui di kantornya, kemarin.

Alan memaparkan, gagal panen pada musim tanam Desember tercatat yang paling parah. Dari sekitar 70 hektar luas keseluruhan lahan pertanian di Desa Kamarang Lebak, lebih dari setengahnya gagal dipanen. ’’Yang kali ini tercatat paling parah dari sebelum-sebelumnya, banyak banget petani yang gagal panen,” tukas Alan.

Dia juga menjelaskan, keadaan padi di desanya yang gagal dipanen, padi yang sudah masuk masa panen pada bulan maret ini tampak menguning dan tidak berisi dan juga rapuh. Hal ini membuat para petani di desanya mengalami kerugian yang cukup besar. ’’Sebenarnya padinya itu tumbuh, tapi ketika berbuah dan sudah waktunya panen bulan Maret ini, tapi pada kuning, terus rapuh, jadi kalo digiling nanti berasnya bakalan bubuk,” jelasnya.

Faktor lain yang juga diduga menyebabkan gagal panen di desanya, dikatakan Alan, antara lain karena musim dan curah hujan akhir-akhir ini yang tidak beraturan, menyebabkan pengairan ke lahan pertanian juga tidak beraturan. Selain itu tidak seragamnya benih padi yang ditanam juga diduga menjadi penyebab. ’’Selain gara-gara hama, kaya nya sih juga gara-gara musim sama curah hujan, jadi pengairannya gak beraturan, sawah-sawah di sini kan kebanyakan juga tadah hujan, terus juga benih padinya yang ditanam itu gak seragam,” jelasnya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun di lapangan, gagal panen yang dialami petani di Desa Kamarang Lebak ini mencapai 75 persen dari keseluruhan lahan pertanian.

Diakui Pemerintah Desa, sebenarnya pembinaan pertanian berjalan dengan baik di desanya. Di wilayah tersebut, terdapat empat kelompok tani yang selalu mendapat pembinaan, namun sepertinya faktor alam lebih memengaruhi terjadinya gagal panen kali ini.

Tinggalkan Balasan