Fokus Ubah Prilaku Arya, Berat Badannya Tidak Susut

bandungekspres.co.id, BANDUNG – Sembilan hari melakukan perawatan di rumah, ternyata berat badan Arya Permana, 10, tidak berubah. Bobot tubuh bocah asal Karawang tersebut ternyata masih di angka 188 kilogram. Angka itu sama ketika Arya pulang, Sabtu (14/7) lalu.

Bobot Arya itu sendiri diketahui ketika dia mendatangi RS Hasan Sadikin (RSHS) Bandung untuk menjalani berobat jalan. Pemeriksaan pada bocah terbesar di dunia itu tak memakan waktu lama. Hanya sekitar dua jam mulai dari pukul 13.00 hingga 15.00.

Ketua tim dokter Penanganan Kasus Arya Permana, dr Julistio TB Djasmine berjanji akan lebih intensif memantau kondisi perawatan Arya di rumah. ”Kami akan memantau lebih instensif perawatan Arya di rumah,” tegas Julistio kepada wartawan di RSHS Bandung, kemarin (25/7).

Dia mengatakan, kondisi bocah pengidap obesitas ekstrem itu relatif masih stabil. Saat Arya pertama datang ke RSHS, beratnya 189 kilogram. Setelah pulang (kondisi terakhir) menjadi 188 kilogram. ”Angka tersebut ternyata masih belum berubah,” ungkapnya.

Meski demikian, Julistio mengaku gembira dengan aktivitas yang dilakukan Arya. Seperti latihan jalan yang masih terus dilakukannya. Dari aktivitas tersebut, Arya akan banyak mengeluarkan energi dan bertampak pada penurunan berat badan.

Selain latihan yang dilakukan, pasienya juga mengikuti program diet asupan. Menurut dia, saat ini  Arya sudah lebih mematuhi program diet tersebut. Untuk kemampuan berjalan Arya, tim dokter mendapatkan hasil yang signifikan. Arya diketahui sudah mampu berjalan menempuh jarak 400-500 meter. Padahal, dulu hanya mampu mencapai 50 meter.

Dalam rawat jalan pertamanya ini, tim dokter memberikan beberapa catatan untuk dipatuhi oleh Arya. ”Sekarang ini kami memberikan edukasi dan konseling, kami akan mengingatkan kembali apa yang harus dilakukan oleh Arya selama di rumah,” ungkapnya.

Secara teknis, pihak RSHS juga mengambil beberapa sampel darah, profil lemak, gula darah, dan beberapa hal lain dari Arya. Itu dilakukan untuk mendapatkan gambaran keseluruhan dari sisi medis.

Disinggung mengenai kepastian penyebab penyakit obesitas ekstrem yang diderita Arya, dia menegaskan, kondisi itu terjadi karena gangguan prilaku. Dan faktor tersebut sudah ditemukan pihaknya. Di antaranya, bangun larut malam, bangun siang, nyemil mi instan, dan menghabiskan banyak minuman kemasan per harinya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan