Flat or Globe?

TEORI tentang bumi datar (flat earth) emang ada sejak abad ke-13. Tapi, tentu kemajuan teknologi pelan-pelan membantah teori tersebut dan menggantikannya dengan teori bumi bulat (globe earth theory). Namun, baru-baru ini teori flat earth kembali naik ke permukaan berkat ulah sebuah organisasi bernama Flat Earth Society. Delapan di antara sepuluh Zetizen ternyata nggak percaya sama teori bumi datar loh. Meski begitu, perdebatan antara penganut dua teori itu nggak dapat dihindarkan, terutama di media sosial. Nah, sebenarnya apa sih perbedaan antara dua teori tersebut? (Flat Earth Society/YouTube Flat Earth101/als/c14/adn)

Ujung Bumi

  • Bumi Bulat

Pada teori bumi bulat, tentu bumi dianggap nggak berujung. Bumi memiliki dua kutub utama yang sekaligus mendasari pembuatan kompas, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub selatan merupakan tanah luas yang diselimuti es sepanjang tahun. Karena bumi nggak mempunyai ujung itulah, seseorang yang melakukan perjalanan dari suatu tempat dan selalu berjalan lurus hingga mengitari bumi akan kembali ke tempat asalnya. Teori tersebut kali pertama dibuktikan Christopher Columbus (1492) yang berlayar terus-menerus ke arah barat dan nggak menemukan ujung dari bumi.

  • Bumi Datar

Dalam teori bumi datar, bumi dijelaskan berbentuk lingkaran yang memiliki pusat berupa kutub utara dan dikelilingi tembok-tembok es di kutub selatan. Ujung bumi disebutkan adalah dataran kutub selatan. Menurut teori tersebut, tembok-tembok raksasa pada kutub selatan nggak dapat dijangkau sehingga nggak ada orang yang bisa melintasi sesuatu di baliknya. Menurut teori itu, penerbangan ke arah barat atau timur yang selalu kembali ke tempat asal merupakan perjalanan mengelilingi bumi dengan jalur melingkar yang berpatokan pada arah utara di kompas.

Siang dan Malam

  • Bumi Bulat

Seperti teori yang selalu diajarkan sejak SD, bumi punya dua gerakan berputar. Yakni, rotasi dan revolusi. Rotasi adalah gerakan bumi berputar pada porosnya. Revolusi merupakan gerakan bumi mengitari matahari. Siang dan malam pada teori bumi bulat terjadi karena rotasi bumi dari arah barat ke timur dengan siklus 23 jam 56 menit 4.091 detik. Fenomena tersebut mengakibatkan bagian bumi yang satu merasakan siang hari, sedangkan sisi di baliknya malam hari. Rotasi bumi itu sekaligus menjelaskan alasan matahari tampak terbit dari timur dan tenggelam ke arah barat.

Tinggalkan Balasan