Empat Klub Jatim Satu Suara, Menuntut Status Keanggotaan Dikembalikan

 

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Pencabutan sanksi pembekuan PSSI tinggal menunggu waktu. Ya, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi memang berencana melakukan pencabutan SK 01307 Tentang Pembekuan PSSI sebelum FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) menggelar Kongres Tahunan di Meksiko pada 12 Mei nanti.

Meski begitu, sejumlah klub Indonesia menilai bahwa rencana Menpora untuk mencabut sanski pembekuan PSSI itu belum tepat. Para klub itu adalah, Persebaya Surabaya, Arema Indonesia, Persema Malang, Persibo Bojonegoro, serta Lampung FC, Persipasi Bekasi, dan Persewangi Banyuwangi.

Para klub itu beralasan, sampai saat ini persoalan sepak bola tanah air belum juga menunjukan tanda-tanda perbaikan. Terutama, klub-klub yang sampai saat ini mengalami dualisme legalitas dan mereka yang hak keanggotaannya telah dihapuskan secara sepihak oleh otoritas tertinggi sepak bola tanah air itu.

”Kami hanya menuntut hak kami yang selama ini dihilangkan secara paksa,” kata H.Farid, manajer Persebaya Surabaya saat menyampaikan aspirasi mereka ke Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) dan Tim Transisi PSSI di Kantor Kemenpora, kemarin (10/5). “Sebelum Menpora mencabut sanksi pembekuan PSSI, masalah kami seharusnya diselesaikan dahulu,” tegasnya.

Sementara itu, CEO Persema Malang Didied Affandy menambahkan, pemulihan hak mereka tersebut pun harus dibarengi dengan mengembalikan mereka ke level kompetisi yang terakhir mereka ikuti, yaitu kompetisi kasta tertinggi. Dengan alasan, ketika itu mereka dicoret dari PSSI tanpa adanya alasan yang jelas.

“Kami tidak hanya meminta agar hak kami bisa segera dipulihkan. Namun, kami juga harus dikembalikan ke level kompetisi yang terakhir kami ikuti,” ujar Didiek. Sebagai catatan, Arema Indonesia, Persebaya, Persema dan Persibo adalah tim peserta Indonesia Premier League (IPL), kompetisi yang ketika 2013 lalu diakui oleh PSSI.

Namun, tanpa ada alasan yang jelas, tim-tim tersebut tidak diikutkan oleh PSSI dalam kompetisi unifikasi antara IPL dan Indonesia Super League (ISL) yang berstatus sebagai breakaway league karena tidak diakui oleh PSSI. “Kami ingin Presiden Joko Widodo melihat dan mendengar kalau ada tim sepak bola yang hak-nya masih terpasung. Itu saja,” tambah Haris Fambudy, direktur pemasaran Arema.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan