Dua Seniman Maestro Pematung Berkolaborasi

Siapa yang tidak kenal dengan Nyoman Nuarta? Dia merupakan salah seorang seniman fenomenal. Karyanya tersimpan dalam museum Nuarta atau Nuart Sculpture Park di Bandung Barat. Kali ini, Nyoman Nuarta menampilkan karyanya yang dikolaborasi dengan seniman asal Yogyakarta Nasirun bertajuk Carangan.

HENDRIK KAPARYADI, BANDUNG BARAT

Pameran seni rupa dengan beragam media yang digelar dirasa lebih unik. Sebab, Nasirun berkreasi dengan merespon pematung Nyoman Nuarta yang tersimpan dalam museum Nuarta. Respon Nasirun terhadap karya Nyoman tersebut, berupa lukisan kriya, wayang, instalasi, serta beragam wujud seni lainnya.

Hadir dalam acara tersebut Menteri Perhubungan Budi Karya, Wakil Bupati Bandung Barat Yayat T Soemitra dan sejumlah tamu undangan lainnya. Menurut Nyoman Nuarta, acara ini merupakan bukti respon Nasirun terhadap karya dirinya.

Dalam pertunjukan, dirinya membagikan ide baru bagi seniman yang datang. ”Ini suatu karya bagus bisa dikatakan kolaborasi juga atas respon Nasirun terhadap karya saya,” kata Nyoman kepada wartawan di Nuart Sculpture Park, akhir pekan lalu.

Dengan pertunjukan ini, kata dia, diharapkan ke depan seniman muda bisa meningkatkan karya seni rupa jauh lebih baik di Indonesia. Dia menggolongkan dirinya sebagai seniman golongan kuno. Ke depan untuk generasi muda, bisa meningkatkan karya seni rupa di Indonesia jauh lebih baik hingga ke tingkat Internasional.

Respon Nasirun menjadi penting karena melakukan terhadap karya Nyoman Nuarta. Selama ini Nuarta dikenal publik seni dunia sebagai pematung outdoor yang menggabungkan seni patung dengan keindahan lanskap. Salah satu karya monumentalnya berupa monumen Garuda Wisnu Kencana (GWK).

Kini GWK sedang menunggu detik-detik penyelesainnya setelah berjalan kurang lebih 25 tahun. Pada acara tersebut juga, dipentaskan teater monolog karya Putu Fajar Arcana berjudul ”Perempuan Dangdut” yang diperankan oleh Happy Salma.

Putu menyodorkan pentas yang mengembalikan relasi intim antara aktor dengan penonton. ”Saya merekontruksi pentas dangdut dalam sebuah hajatan seperti kawinan di kampung kita. Dan Happy Salma bisa melakukan dengan baik,” kata Putu.

Hal senada diungkapkan oleh Happy Salma usai pentas. Menurut dia, pentas ini cukup menantang dan bisa dilakukan dengan sebaik mungkin. ”Saya sangat tertantang memerankan tokoh nyanyi dangdut pinggiran seperti tokoh Liza Sasya ini,” kata Happy Salma. (*/nit)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan