Dorong Riset Kurangi Risiko Bencana

bandungekspres.co.id, COBLONG – Ikatan Ahli Bencana Indonesia (IABI) menggelar pertemuan ilmiah tahunan di Aula Barat Kampus ITB Bandung kemarin (23/5). Pertemuan tersebut membahas bagaimana mengurangi risiko bencana melalui berbagai perspektif pendekatan. Baik secara aglomerasi PRB, risk warming ataupun risk communication. Di mana kontek pembahasan tersebut mengacu pada rumusan absolute risk dan emerging risk.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Wilem Rampangiulei mengatakan, kegiatan ini diadakan sebagai bentuk mendorong peneliti, praktisi maupun masyarakat peduli bencana dalam melakukan riset. Menurutnya, riset dapat meningkatkan kualitas penyelenggaran penanggulangan bencana di Indonesia dan komunitas Internasional.

’’BNPB telah melakukan berbagai upaya dalaam penanganan penanggulangan bencana, seperti salah satunya riset dengan melibatkan berbagai pihak,’’ kata Wilem.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil memaparkan, pihaknya sangat mendorong ahli bencana di Indonesia merumuskan materi khusus kebencanaan, untuk diterapkan di sekolah. Edukasi ihwal mengantisipasi kebencanaan itu sangat penting diketahui sejak dini. Menurutnya, penanggulangan resiko bencana tak harus dalam sajian materi keilmuan saja. Namun juga kesigapan masyarakat, seperti bangsa Jepang yang telah menanamkan kesigapan merespon bencana sejak kecil.

’’Kesigapan menghadapi resiko bencana juga harus disertai kekuatan kesetiakawanan sosial, seperti salah satunya  pembentukan tim relawan aksi Bandung yang menggunakan media sosial sebagai alat komunikasi,’’ jelas Emil.

Lebih lanjut Emil menegaskan, sistem sosial di Indonesia harus dibangun menjadi sebuah instrumen baru dalam mengatasi kebencanaan, menurutnyas, bencana terdekat yang bakal mengancam Kota Bandung yakni gempa yang terjadi di patahan Lembang. Hasil kegiatan ini diharapkan bisa menghasilkan formulasi mengantisipasi ancaman bencana gempa bumi patahan Lembang.

’’Saya harap kegiatan ini bisa terus dilaksanakan dan dijadikan suatu agenda, sehingga kita dapat mengantisipasi saat bencana akan terjadi,’’ pungkasnya. (dn/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan