Dorong Pertumbuhan Aset Bank Syariah

bandungekspres.co.id, DAGO – Pertumbuhan ekonomi syariah yang kian pesat membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) fokus mendorong pertumbuhan aset perbankan syariah. Ini untuk mengimbangi pasar ekonomi syariah yang terus meningkat.

”Pasar perbankan syariah di Jabar masih cukup besar dan layanannya belum merata karena volume asetnya belum begitu besar. Kami berharap ada pertumbuhan aset syariah yang signifikan,” kata Kepala Kantor Regional II OJK Jabar Sarwono di Bandung belum lama ini.

Dia mengakui, pertumbuhan perbankan syariah di Jabar terus meningkat, namun belum merata. Selain itu belum agresifnya perbankan syariah menembus pasar di daerah akibat keterbatasan modal dan minimnya sumber daya menusia (SDM). ”Perkembangannya cukup positif, namun belum seagreasif perbankan konvensional. Padahal pasarnya sangat besar,” katanya.

Dia menyebutkan, aset perbankan syariah yang beroperasi di Jawa Barat saat ini mencapai Rp 12 triliun. Salah satunya Bank Jabar Banten (BJB) Syariah yang terbesar dengan aset Rp 6 triliun dengan penyaluran pembiayaan mencapai Rp 4 triliun.

Sedangkan aset perbankan syariah lainnya volumenya masih kecil. Kendalanya adalah karena perbankan syariah yang berkantor pusat di Jakarta dan asetnya yang digulirkan di Jabar tidak terlalu signifikan.

Suwarno mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi kendala perkembangan syariah antara lain pemahaman soal ekonomi dan perbankan syariah yang belum merata. Selain itu, terbatasnya modal menghambat ekspansi, penetrasi, dan akselerasi bisnis.

Menurut dia sistem ekonomi syariah, termasuk jasa keuangan dan perbankan, diterapkan banyak negara maju. Pihaknya berkomitmen untuk mendorong pengembangan ekonomi syariah, terutama di daerah-daerah seperti mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) berbasis syariah.

Sementara itu, Ketua Dewan Audit sekaligus Anggota Dewan Komisioner OJK, Ilya Avianti mengungkapkan, OJK akan terus mendorong pertumbuhan keuangan syariah di Jabar dari kota besar, hingga ke kabupaten. ”Terlebih di Jabar sektor ini menjadi basis terbesar secara nasional,” ujar Ilya.

Dia menjelaskan, peranan keuangan syariah dalam berbagai sektor ekonomi juga terus meningkat, antara lain melalui pendanaan APBN, proyek-proyek swasta, dan UMKM.

Selain itu, keuangan syariah juga telah hadir menjadi sarana bagi perencanaan keuangan, investasi, dan perlindungan risiko keuangan bagi masyarakat di Tanah Air. Meningkatnya peranan keuangan syariah juga terlihat dari peningkatan rasio aset keuangan syariah terhadap GDP.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan