Donor Darah Kurangi Risiko Penyakit Jantung

SOREANG – Sejumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kabupaten Bandung menggelar aksi donor darah bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia. Kegiatan tersebut dipusatkan di Gedung Bale Sawala Komplek Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung, kemarin (28/11).

Pantauan Bandung Ekspres, ratusan PNS terlihat mengikuti donor darah tersebut. Salah seorang pedonor yang juga bertugas di Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Titih Hayati mengungkapkan, dirinya sangat antusias dengan adanya program donor darah tersebut. Karena, sebut dia, dengan donor darah bisa mengakibatkan regenerasi sel baru yang akan bermanfaat bagi kesehatan.

”Kalau secara kesehatan pasti ada regenerasi sel baru. Dan saya rasakan sangat lega, kalau sudah mendonorkan sebagian darah,” kata Titih saat ditemui usai mendonorkan darahnya, kemarin.

Sayangnya, kegiatan yang bagus tersebut minim akan sosialisasi. Akibatnya banyak PNS yang akan mendonorkan darahnya ditolak, hal itu lantaran kurang tidur dan sudah meminum obat. Selain itu, kata dia, kalau disosialisasikan terlebih dahulu para PNS dan masyarakat lainnya akan tahu manfaat donor darah.

”Ini bagus, tapi nanti ke depan harus ada sosialisai tentang manfaat dan boleh tidaknya orang melakukan donor. Sayang kan kalau orang ke sini ditolak karena tidak memenuhi persyaratan donor darah,” ucapnya.

Sementara itu, Humas PMI Kabupaten Bandung Dame Maria Sinurat menjelaskan manfaat donor darah, selain beramal juga dapat membantu orang yang membutuhkan pertolongan. Donor darah juga, kata dia mempunyai beberapa manfaat bagi pedonor salah satunya mengurangi risiko penyakit jantung. Karena, darah yang dikeluarkan saat mendonor, akan segera diganti dengan darah baru, hal tersebut memicu pergantian sel darah merah baru.

”Dengan adanya penggantian sel darah merah lama ke sel darah merah baru, akan mengurangi risiko penyakit jantung,” jelasnya.

Menurut Dame, beberapa keuntungan lainnya yaitu, pedonor akan mengetahui golongan darahnya, karena sebelum melakukan donor petugas akan memeriksa golongan darahnya. “Pedonor juga akan mengetahui empat penyakit tertentu,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, darah yang disumbangkan akan diperiksa terlebih dahulu di laboratorium. Penyakit yang diperiksa adalah Hepatitis B, Hepatitis C, Spilis dan HIV, supaya penyakit tidak menular kepada reciever. Apabila positif mengidap 4 penyakit tersebut, pihaknya tidak akan memakai darah tersebut.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan