Diikuti Bocah TK sampai Seniman Kawakan

Untuk tema pameran seni rupa saat ini adalah ”Belajar dari Pending Issues”. Yakni, seniman menuangkan ide bahwa saat ini banyak isu-isu yang tertunda lantaran adanya isu baru. ”Sehingga, isu yang lama pun menjadi terkubur dan tak diselesaikan,” jelasnya. Total ada 73 seniman dengan 73 karya seni rupa. Baik berupa 2 dimensi yaitu seni lukis, fotografi, desain grafis, drawing, sampai cungkil. Termasuk seni 3D seperti instalasi.

Yang menarik, tak hanya seniman senior dari Kota dan Kabupaten Pasuruan yang ikut serta. Pelajar pun dilibatkan, bahkan karya Gussyamsi Achmad, 5 tahun dan masih bersekolah TK, membuat karya berjudul Jajan Mercon dengan teknik akrilik, ini mencuri perhatian pengunjung. Juga ada 5 undangan seniman dari daerah lain di Jawa Timur.

Karya-karya lain juga banyak menyoroti isu-isu basi yang kini tak lagi banyak dihiraukan lantaran tertutup isu lain. Misalnya, karya instalasi Welcome to The Jungle milik Abqoriyin Hizan, seniman menunjukkan sampah-sampah dan polusi di Gunung Semeru.

Termasuk karya seni lukis dari Latifu Jaza, Tilik Sandi yang dengan simbol-simbol menyoroti bagaimana kekuasaan dapat mengubah arah isu sehingga isu-isu penting bisa tenggelam. Di hari kedua lalu juga digelar seminar seni yang menghadirkan sejumlah seniman yang mempunyai nama besar. Salah satunya Prof. Martinus Dwi Marianto, MFA, Ph.D. (guru besar seni rupa ISI Yogya). (mie/fik)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan