Di-Notice karena Bawa Wayang dari Indonesia

Di Jepang, seiyuu (pengisi suara) menempati posisi yang tak kalah dari selebriti A-lister. Contohnya, Miyano Mamoru. Akhir pekan lalu wartawan Jawa Pos MAHARANI WANODYA membuktikan sendiri kualitas pria yang sukses berkarir menjadi seiyuu, penyanyi, sekaligus model itu sebagai entertainer sejati.


 

MATAHARI masih bersinar terik tepat di atas kepala ketika saya menginjakkan kaki di Aichi Prefectural Gymnasium, Nagoya, Jepang, Sabtu (12/11). Venue yang berlokasi pas di sebelah Nagoya Castle itu sudah dibanjiri ribuan calon penonton konser Miyano Mamoru Live Tour 2016 ~Mixing!~.

Tentu saja, lebih dari 90 persen adalah kaum hawa yang terpikat paket lengkap yang dimiliki Miyano Mamoru. Yaitu, wajah ganteng, suara merdu, postur tubuh tinggi ala model, dan kepribadian yang down to earth.

Walaupun gate baru dibuka pukul 17.00 waktu setempat dan konser dimulai sejam setelahnya, para penonton sudah anteng di lokasi sebelum tengah hari. Sebab, sebelumnya mereka mengincar berbagai goodies, mulai T-shirt, photo card, wristband, tote bag, pouch, casing smartphone, hingga handuk, yang dijual di venue. Jika nekat datang mepet, jangan harap bisa dapat benda-benda ”berharga” itu. Tujuh booth goodies yang membentang sepanjang hampir 30 meter dibuka sejak pukul 13.00. Tapi, antrean sudah tampak jauh sebelumnya. Agar tidak chaos, panitia membuat alur antrean mengular.

Saya ikut antre karena ingin tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk bisa membeli barang-barang yang dijual saat konser tersebut. Posisi saya saat itu sudah di baris terluar antrean. Dengan posisi seperti itu, saya agak ragu bisa mendapatkan goodies tersebut. Maklum, ketika baru turun dari kereta di Stasiun Shiyakusho yang terletak di depan venue, sudah banyak cewek yang menenteng goodies tersebut. Bahkan, beberapa di antaranya masuk ke toilet Stasiun Shiyakusho demi bisa mengenakan T-shirt rilisan khusus Miyano Mamoru Live Tour 2016 ~Mixing!~.

Dugaan saya bahwa durasi antre bakal sangat lama meleset. Tidak sampai 15 menit antre, saya sudah dipersilakan menuju booth karena panitia menerapkan sistem yang rapi. Penonton diminta memastikan barang mana yang mau dibeli dan menyiapkan uangnya. Jika hendak membayar secara cashless, mereka wajib melapor sebelum tiba di booth.

Tinggalkan Balasan