Deklarasi Harta Tembus Rp 1.000 T

bandungekspres.co.id, JAKARTA – Menjelang berakhirnya periode tarif terendah tax amnesty, sejumlah pengusaha kelas kakap beramai-ramai memanfaatkan program pengampunan pajak tersebut. Baru-baru ini, giliran konglomerat Murdaya Poo yang ambil bagian dalam program amnesti pajak dengan tarif 2 persen itu.

Bos Grup Berca yang menurut Forbes punya harta USD 2,1 miliar atau sekitar Rp 27,5 triliun tersebut melaporkan kekayaannya di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP).

Menurut Murdaya, program amnesti pajak adalah kebijakan yang sudah lama ditunggu dunia usaha. Karena itu, pihaknya tidak mau menyia-nyiakan kesempatan untuk mengikuti program yang hanya berlangsung hingga Maret tahun depan tersebut.

”Tax amnesty itu memang sudah ditunggu beberapa puluh tahun. Makanya sangat lega karena ini kesempatan seumur hidup sekali di umur saya yang sudah lumayan ini,” ujar Murdaya.

Suami pengusaha Siti Hartati Murdaya itu pun mengimbau para taipan Tionghoa lainnya segera mengikuti jejaknya. Dia menekankan, pemerintah menjamin bakal memberikan kemudahan untuk memanfaatkan fasilitas pengampunan pajak tersebut.

”Pakailah kesempatan ini. Ini seumur hidup sekali, tak perlu ragu, tak perlu takut. Kalau kita tidak mau membantu negara kita, siapa lagi? Semua pengusaha kecil atau besar jangan ragu-ragu, terutama masyarakat Tionghoa Indonesia,” paparnya.

Murdaya mengakui awalnya sempat ragu untuk mengikuti tax amnesty. Namun, setelah berkonsultasi dan memperoleh cukup informasi, pihaknya mantap untuk berpartisipasi. Dia menegaskan, masyarakat Tionghoa tidak perlu khawatir mendapatkan perlakuan diskriminatif.

”Tidak perlu takut. Kita sudah ada Undang-Undang Kewarganegaraan Nomor 12/2006 dan Undang-Undang Penghapusan Diskriminasi Nomor 40/2008 di mana kita setara. Kita punya hak sama, tidak dibedakan menurut pribumi dan nonpribumi,” tuturnya.

Para pengusaha dan masyarakat umum, lanjut Murdaya, sebaiknya segera memanfaatkan kesempatan untuk mengikuti pengampunan pajak tersebut. Jika kesempatan itu terbuang sia-sia, yang merugi adalah generasi mendatang.

”Mungkin sekarang kita bisa main sedikit-sedikit (seperti menghindari pajak, Red). Tapi, masalah besar menanti anak-cucu kita,” ingatnya.

Selain Murdaya Poo, Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perindustrian Johnny Darmawan juga mendatangi kantor pusat DJP kemarin. Namun, mantan direktur utama Toyota Astra Motor itu datang bukan untuk mendaftar program tax amnesty, tapi hanya berkonsultasi. Meski begitu, yang bersangkutan memastikan segera mengikuti program tax amnesty. Ketika ditanya kapan tepatnya, dia belum bisa menjawab.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan