Dede Yusuf Temui Korban BPJS Palsu

bandungekspres.co.id, PADALARANG – Terus bertambahnya para korban penerima Kartu BPJS Kesehatan palsu yang beredar di Kabupaten Bandung Barat membuat Ketua Komisi IX DPR RI Dede Yusuf langsung menemui korban penipuan di Kantor Layanan Operasional Kabupaten (KLOK) BPJS Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Jalan Raya Padalarang, kemarin (28/7).

Menurut Dede, banyak masyarakat yang lebih mempercayai para calo dalam mengurus kepesertaan BPJS Kesehatan. Artinya, kata dia, mengindikasikan bahwa sosialisasi yang dilakukan oleh BPJS belum sampai langsung kepada publik. ”Dengan munculnya kasus ini, masyarakat masih percaya iming-iming calo daripada mendapatkan informasi langsung dari BPJS. Selain itu, sosialisasi yang dilakukan BPJS belum sampai ke publik,” kata Dede Yusuf.

Politikus Partai Demokrat ini menilai, jumlah total peserta BPJS Kesehatan baru mencapai 167 juta orang, memberikan bukti bahwa masih banyak yang belum masuk kepersertaan. ”Dari situ pelaku melakukan aksinya karena masih banyaknya masyarakat yang belum mendaftar. Oleh karenanya, DPR RI akan mendorong BPJS dilengkapi dengan mobil keliling yang memiliki fungsi melayani kepersertaan BPJS hingga ke pelosok desa,” ungkapnya.

Kelemahan lainnya, kartu BPJS Kesehatan terbuat dari kertas biasa yang mudah ditiru. Ke depannya, harus menggunakan kartu khusus yang bisa terintegrasi dengan fungsi layanan lainnya seperti KTP. ”Penerapan barkot dan hologram pada kartu BPJS juga bisa meminimalisir upaya pemalsuan. Tapi memang setiap kali menerapkan sebuah sistem agar  kartu susah ditiru, faktanya tak menyurutkan pelaku penipuan. Berbagai cara dilakukan agar bisa membuat yang palsunya, KIS dipalsukan, KTP, dan lainnya ikut dipalsukan. Tidak mengenakan jika segala sesuatu dipalsulkan,” keluhnya.

Penguatan fungsi pengawasan pun menjadi perhatian yang tidak kalah penting untuk pelayanan BPJS ini. Hal itu bisa diwujudkan melalui aturan serta memperkuat jaringan infrastruktur yang ada. ”Berharap kasus ini tidak menyebar, jika praktek ini bisa dilakukan di KBB khawatirnya di tempat lain pun bisa terjadi, sebelum itu terjadi akan kami antisipasi,” kata dia.

Sementara itu, salah seorang warga yang menjadi korban penipuan di Kampung Kicau RT 4 RW 1 Desa Jayamekar Kecamatan Padalarang Yati Tisna, 53, menyesalkan adanya aksi penipuan ini. Padahal, masyarakat sudah senang dengan adanya program satu kali bayar sebesar Rp100 ribu dan gratis untuk selamanya seperti yang ditawatkan pelaku. ”Kartu ini dibuat pada 2015 lalu. Suruh bayar Rp100 ribu dan gratis selamanya. Tapi, ketika saya berobat belum lama ini, dibilang oleh rumah sakit kartu ini tidak aktif,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan