DAK Turut Terdampak Pemotongan Anggaran

bandungekspres.co.id, BATUJAJAR – Dikeluarkannya Instruksi Presiden Nomor 4/2016 Tentang Langkah-Langkah Penghematan dan Pemotongan Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Belanja Negara Tahun Anggaran 2016 berdampak pada seluruh bantuan anggaran ke setiap kabupaten/kota, termasuk Kabupaten Bandung Barat.

Anggota Komisi XI DPR RI M. Najib Qodratullah mengungkapkan, pasca dikeluarkannya Inpres tersebut, membuat sejumlah program tidak dapat direalisasikan di tahun ini. Hal itu dikarenakan keterbatasan anggaran dari kebijakan pemerintah pusat untuk melakukan pemotongan anggaran. ’’Mau tidak mau beberapa program tidak akan terealisasi di tahun ini, karena keterbatasan anggaran tadi,” kata Najib, di Batujajar, kemarin.

Menurut politikus Partai Amanat Nasional ini, selain tidak akan terealisasinya program, akibat pemotongan anggaran ini berdampak juga pada bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) ke setiap kabupaten/kota. Rata-rata secara nasional pemotongan DAK mencapai 10 persen. ’’Artinya bantuan DAK untuk Kabupaten Bandung Barat juga terkena dampak pemotongan,” tukasnya.

Dia menjelaskan, biasanya bantuan DAK yang diambil dari APBN murni setiap wilayah rata-rata mendapatkan bantuan sebesar Rp 100 miliar. Bahkan, ada daerah tertentu yang memang mendapatkan bantuan hingga Rp300 miliar. ’’Bantuan DAK dengan jumlah yang berbeda itu tergantung pada pengajuan dari daerah tersebut, serta kelayakan sesuai kebutuhan,” terangnya.

Najib menambahkan, Komisi XI yang membidangi keuangan, perencanaan pembangunan nasional ini memandang, penghematan anggaran melalui pemotongan anggaran di masing-masing lembaga/kementerian bisa saja akibat dari tidak tercapainya target pajak yang dilakukan pemerintah pusat di tahun ini. ’’Sehingga program dan kinerja pemerintah harus disesuaikan dengan kemampuan negara,” paparnya.

Dampak pemotongan anggaran tersebut dirasakan oleh Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Bandung Barat. Tahun ini, jumlah bantuan DAK pendidikan yang diterima Pemkab Bandung Barat turun drastis. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah bantuan DAK mencapai Rp 56 miliar, sementara tahun ini hanya diberikan bantuan sebesar Rp 5,4 miliar. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Bandung Barat Agustina Piryanti.

Dirinya belum mengetahui alasan penurunan jumlah DAK untuk tahun ini. Namun, yang pasti angkanya menurun jauh dengan bantuan di tahun lalu. ’’Kalau dihitung hampir Rp 50 miliar lebih atau hampir 90 persen penurunannya. Pengurangan ini disebabkan dihilangkannya DAK untuk SMP, SMA/SMK, yang tersisa hanya untuk SD dan Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB)  dengan besaran Rp 5,4 miliar,” ungkapnya.

Tinggalkan Balasan